PENGARUH PERUBAHAN AKTIVITAS - PERJALANAN DI DUA FASE PANDEMI COVID-19 DAN NEW NORMAL, SERTA KONDISI BUILT ENVIRONMENT TERHADAP KESEHATAN SOSIAL - MENTAL
Abstract
Pengaruh perubahan Aktivitas Perjalanan di Dua Fase Pandemi COVID-19 dan New Normal serta Kondisi Built Environment terhadap Kesehatan Sosial dan Mental. Setelah terkonfirmasinya kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada tanggal 02 Maret 2020, pemerintah membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat. Pembatasan mobilitas diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19. Pembatasan Aktivitas dan mobilitas memengaruhi kondisi kesehatan sosial dan mental masyarakatkarena mengalami serangkaian perubahan aktivitas dan rutinitas. Selain itu, kondisi built environment juga memengaruhi kesehatan sosial dan mental individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan perilaku aktivitas perjalanan dan kondisi built environment terhadap kesehatan sosial dan mental dengan menggunakan analisis faktor eksploratori, analisis bivariat, dan analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat intensitas aktivitas online yang tinggi memiliki kesehatan sosial dan mental yang lebih rendah. Namun sebaliknya, individu dengan intensitas aktivitas fisik yang tinggi selama periode pandemi menghasilkan kondisi kesehatan sosial dan mental yang lebih baik dibandingkan dengan individu dengan intensitas rendah. Selanjutnya, kondisi built environment untuk individu yang bertempat tinggal dekat dengan pusat kota, namun jauh dari fasilitas kesehatan, dan ruang terbuka hijau memiliki kondisi kesehatan sosial yang paling baik pada kategorinya.