Show simple item record

dc.contributor.authorSunarya, Syandi Dwi Pratama
dc.date.accessioned2023-03-23T12:35:58Z
dc.date.available2023-03-23T12:35:58Z
dc.date.issued2023-03-16
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/8563
dc.description.abstractSyandi Dwi Pratama Sunarya. 104118082. Studi Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Kaku (Rigid Pavement) Menggunakan Metode AASHTO 1993 dan MDPJ 2017 (Studi Kasus: Ruas Jalan Marsekal Suryadarma Kota Tangerang). Penelitian ini membahastentang perbandingan perencanaan tebal perkerasan jalan kaku (rigid pavement) menggunakan metode AASHTO 1993 dan MDPJ 2017 terhadap jalan yang ada di Kota Tangerang, yaitu Jalan Marsekal Suryadarma. Ruas jalan ini banyak dilewati oleh kendaraan berat karena letaknya yang berada di daerah komersil. Saat ini jalan tersebut sudah mengalami kerusakan yang kemungkinan besar diakibatkan oleh beban lalu lintas yang meningkat tiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tebal perkerasan kaku yang dibutuhkan oleh ruas Jalan Marsekal Suryadarma Kota Tangerang berdasarkan beban lalu lintas aktual serta membandingkan hasil perencanaannya dengan kondisi eksisting. Metode yang digunakan pada perencanaan ini adalah AASHTO 1993 dan MDPJ 2017. Untuk melakukan penelitian ini, diawali dengan pengumpulan data berupa data sekunder yang didapatkan dari instansi yang terkait yaitu laju pertumbuhan lalu lintas Kota Tangerang sebesar 5%, data CBR tanah dari uji DCP lalu dengan metode grafis didapatkan nilai CBR-segmen sebesar 6,1%, dan tebal eksisting sebesar 30 cm, dan data primer berupa nilai LHR dari survey langsung dilapangan. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan analisi yaitu, untuk perencanaan tebal perkerasan menggunakan metode AASHTO 1993 dengn umur rencana 40 tahun didapatkan nilai ESA sebesar 264.840.528,11 dan didapatkan tebal pelat beton sebesar 37 cm. Sementara untuk perencanaan tebal perkerasan menggunakan metode MDPJ 2017 untuk umur rencana 40 tahun didapatkan nila ESA sebesar 235.413.802,77 dan didapatkan tebal pelat beton sebesar 30,5 cm. Perbedaan tebal pelat beton dari hasil perencanaan menggunakan metode AASHTO 1993 dengan kondisi eksisting sebesar 6,5 cm, sedangkan perbedaan tebal pelat beton dari hasil perencanaan menggunakan metode MDPJ 2017 dengan kondisi eksisting sebesar 0,5 cm. Perbedaan ketebalan dari kedua metode tersebut disebabkan oleh penggunaan parameter perhitungan yang berbeda.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectbeban lalu lintas, kendaraan berat, pelat beton, perkerasan kaku, umur rencanaen_US
dc.titleSTUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN KAKU (RIGID PAVEMENT) MENGGUNAKAN METODE AASHTO 1993 DAN MDPJ 2017 (STUDI KASUS: RUAS JALAN MARSEKAL SURYADARMA KOTA TANGERANG)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record