Show simple item record

dc.contributor.authorPutri, Cheryl Suciyanti
dc.date.accessioned2023-03-24T02:04:54Z
dc.date.available2023-03-24T02:04:54Z
dc.date.issued2023-03-23
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/8595
dc.description.abstractDesa Wisata Alamendah (Dawala) merupakan desa wisata yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa ini menjual paket-paket wisata, seperti wisata pertanian, perternakan, dan kesenian tentunya dengan memanfaatkan potensi pada desa. Pada tahun 2020 Dawala mengalami penurunan jumlah wisatawan yang cukup signifikan yang menyebabkan penurunan pendapatan di desa wisata. Paket wisata yang ditawarkan oleh Dawala melibatkan banyak pihak yang terlibat mulai dari pemasok hingga wisatawan. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan, Dawala perlu melakukan pengukuran terhadap kinerja rantai pasok pariwisatanya. Selain itu, pemerintah melakukan penyesuaian perubahan Rencana Strategis (Renstra) pasca pandemi Covid-19 dalam PP Nomor 3 Tahun 2021 yang mengharuskan semua destinasi wisata memiliki sertifikasi CHSE (cleanliness, healthy, safety, dan environment sustainability) membuat Dawala perlu mempersiapkan dokumen untuk memperoleh sertifikasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan penyusunan Key Performance Indicators (KPI) dengan menggunakan kerangka Supply Chain Operations Reference (SCOR) sebagai strategi dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan melakukan pengukuran kinerja dari keseluruhan aktivitas rantai pasok pariwisata pada pull process cycle view. Model SCOR ini mengintegrasikan business process reengineering, benchmarking, dan best practicing analysis ke dalam kerangka supply chain untuk mendukung kolaborasi antar mitra pada rantai suplai sehingga dapat meningkatkan efektivitas manajemen dan penyempurnaan rantai suplai. Dari hasil validasi didapatkan 12 KPI yang dinilai valid dan digunakan untuk mengukur kinerja rantai pasok pariwisata. Dari pengukuran kinerja rantai pasok didapatkan hasil kinerja rantai pasok sebesar 49,79 dari skala maksimal yang bisa didapatkan, yaitu sebesar 77,2 yang dikategorikan cukup berdasarkan kategori sistem penilaian Snorm De Boer. Hasil analisis KPI menggunakan Traffic Light System (TLS) menunjukkan bahwa empat KPI memiliki kinerja memuaskan, dua KPI dengan kinerja marjinal, dan empat KPI lainnya tidak memuaskan. Hasil pengukuran kinerja yang diperoleh dan indikator yang memiliki kinerja tidak memuaskan dapat dijadikan evaluasi bagi Dawala untuk melakukan perbaikan dan peningkatan aktivitas rantai pasok pariwisata sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.en_US
dc.titlePENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE (STUDI KASUS: DESA WISATA DI KABUPATEN BANDUNG)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record