Show simple item record

dc.contributor.authorPuspaningtyas, Nabiela
dc.date.accessioned2023-03-24T04:25:58Z
dc.date.available2023-03-24T04:25:58Z
dc.date.issued2023-03-24
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/8611
dc.description.abstractBencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa yang disebabkan karena adanya faktor alam, non alam, dan manusia. Bencana alam yang sering terjadi yaitu banjir. Menurut BNPB terdapat 487 kejadian banjir pada tahun 2021 salah satunya yang terjadi pada Sungai Babon. Sungai Babon memiliki panjang sekitar 17 km dengan hulu dimulai dari Bendung Pucang Gading menuju hilir Laut Jawa. Penyebab terjadinya banjir pada Sungai Babon yaitu kapasitas sungai yang tidak dapat menampung debit banjir hal ini dikarenakan beban aliran yang melebihi terhadap perencanaan sebelumnya, adanya sedimentasi, tumpukan sampah, dan alih fungsi bantaran sungai menjadi bahan pembuatan batu bata. Daerah aliran sungai Babon merupakan bagian dari sistem sungai Dolok Penggaron Bendung Pucang Gading. Sistem sungai Dolok Penggaron termasuk dibawah pengembangan BBWS Pemali Juana. Sungai Penggaron dibagi menjadi 3 aliran sungai yaitu Banjir Kanal Timur (BKT), sungai Babon, dan saluran banjir Dombo Sayung. Masing-masing sungai tersebut memiliki kemampuan mengalirkan debit eksisting. Sungai Babon sendiri dapat menampung debit eksisting sebesar 91,5 m3/dtk, tetapi untuk mengalirkan nilai debit sisa dari kedua sungai yaitu Sungai Banjir Kanal Timur dan Sungai Dombo Sayung dan ditambahkan nilai debit rencana pada Sungai Babon perlu direncanakan perencanaan penampang. Berdasarkan hal tersebut untuk menyelesaikan permasalahan banjir pada Sungai Babon maka digunakanlah skenario normalisasi sungai. Normalisasi sungai merupakan metode memperlebar, meningkatkan kedalaman aliran, memperluas permukaan sungai sehingga kecepatan dan kapasitas debit meningkat. Pada proses pengerjaan dilakukan dua analisis yaitu analisis hidrologi dan analisis hidraulika. Dari analisa hidrologi yang telah dilakukan dihasilkan debit banjir rencana untuk kala ulang 25 tahun sebesar 150,05 m3/dtk. Sedangkan untuk analisa hidraulika yang telah dilakukan, dihasilkan normalisasi sungai dengan menggunakan penampang tunggal trapesium dengan lebar penampang (b) adalah 5,2 m, kedalaman (y) adalah 7 m, dengan kemiringan lereng 1:1, dan tinggi jagaan 0,6 m.en_US
dc.subjectBanjir, Debit banjir, Genangan, HEC-RAS, Normalisasi sungaien_US
dc.titlePERENCANAAN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI BABON, KOTA SEMARANG, JAWA TENGAHen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record