dc.description.abstract | Perancangan gedung rumah sakit enam lantai dilakukan dengan menggabungkan dua metode konstruksi, yakni metode konvensional dengan beton cor setempat dan metode pracetak dengan beton pracetak. Dalam perancangan gedung ini, adapun tujuan yang ingin dicapai ialah mengenai dimensi elemen struktur, sambungan elemen strukturnya, serta kelayakan dari struktur yang dirancang. Konsep perancangan gedung dimulai dari membuat diagram alir pekerjaan, agar langkah-langkah perancangan bisa dilakukan secara sistematis. Data-data yang diperlukan untuk proses perancangan ditentukan. Sistem rangka pemikul momen khusus digunakan karena kategori risiko dari gedung rumah sakit yang dirancang termasuk kategori D. Hasil yang diperoleh adalah dimensi balok pracetak 40 x 50 cm untuk balok induk 1 dan balok induk 2, serta 30 x 40 cm untuk balok anak. Kolom ditentukan berdimensi 60 x 60 cm. Sedangkan, pelat terbagi menjadi tiga, yakni pelat P1, pelat tangga, dan pelat bordes dengan dimensi secara berturut 350 x 500 cm, 175 x 360.5 cm, dan 100 x 350 cm. Sambungan dibagi menjadi tiga, yakni sambungan balok dengan kolom, sambungan balok induk dengan balok anak, dan sambungan balok dengan pelat. Sambungan dilakukan dengan merancang konsol pendek, panjang penyaluran, serta ditambahkan overtopping. Kelayakan struktur gedung, dicek dari setiap komponen dengan memastikan komponen tersebut telah memenuhi persyaratan terkaitnya. | en_US |