dc.description.abstract | Capaian RPJMN tahun 2021 pada bidang air minum, akses air minum layak masih di angka 90,78%, akses air minum aman sebesar 11,9%, dan akses perpipaan sebesar 9,06%. Selain itu, dibutuhkan juga pemenuhan aspek 4K (Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas, dan Keterjangkauan) dalam bidang air minum. Oleh karena itu, diperlukan pemodelan, perencanaan, dan perancangan Jaringan Distribusi Utama (JDU) yang baik, seperti JDU SPAM Regional Bimatara, Provinsi Sulawesi Utara. Pemodelan JDU Bimatara menggunakan software EPANET 2.2, agar jalur perpipaan yang dirancang dapat mengalirkan air bersih hingga ke ujung daerah pelayanan. Data yang diperoleh untuk menyusun Laporan Kerja Praktik ini berasal dari data sekunder, seperti peta jaringan distribusi di Sulawesi Utara, data elevasi jalur, kebutuhan debit di setiap offtake, dan data diameter pipa. Dalam perencanaan JDU Bimatara, air baku berasal dari Bendungan Kuwil yang dipompa ke unit produksi, yaitu IPA Suwaan, dan kemudian air akan mengalir melalui JDU menuju Kota Manado, Kota Bitung, dan Kabupaten Minahasa Utara, ke offtake-offtake yang dirancang. Terdiri dari 9 offtake, yaitu offtake Paal Dua dan Mapanget di Kota Manado dengan total kapasitas sebesar 240 lt/detik; offtake Sagerat, Tendeki, dan KEK di Kota Bitung dengan total kapasitas sebesar 140 lt/detik; serta offtake Watutumou III, Kauditan, Air Madidi 1, dan Air Madidi 2 di Kabupaten Minahasa Utara dengan total kapasitas sebesar 120 lt/detik. Total kebutuhan kapasitas dari seluruh offtake pada tahap 1 adalah sebesar 500 lt/detik (LPS). JDU sepanjang ±47km dirancang menggunakan pipa tanam berjenis pipa HDPE baru (koefisien kekasaran = 130) dengan ukuran diameter dalam (ID) bervariasi, yaitu dari 79,2mm hingga 555,2mm dan pipa ekspos berjenis pipa steel (koefisien kekasaran = 120) dengan diameter dalam (ID) sebesar 300mm. Dengan adanya JDU SPAM Regional Bimatara, diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam aspek 4K dalam bidang air minum di Provinsi Sulawesi Utara. | en_US |