ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA KONSTRUKSI PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG IT MANDIRI BUMI SLIPI BERDASARKAN METODE HUMAN HAZARD OPERABILITY STUDY (HAZOPS)
Abstract
Penelitian ini membahas tentang kepatuhan para pekerja konstruksi dalam penggunaan APD. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko yang berpotensi muncul akibat perilaku tidak aman dari para pekerja, mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kemungkinan penyebab kepatuhan penggunaan APD, dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kepatuhan penggunaan APD. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, penyebaran kuesioner dan kajian literatur. Metode Human HAZOPS digunakan untuk mengidentifikasi bahaya dan possible cause terkait kepatuhan pekerja dalam menggunakan APD. Analisis statistik dilakukan untuk mengetahui hubungan kepatuhan pekerja dalam menggunakan APD terhadap faktor-faktor yang telah diidentifikasi berdasarkan metode Human HAZOP. Dari hasil kuisioner diketahui bahwa mayoritas pekerja berusia 21 tahun sampai 30 tahun, dengan mayoritas pendidikan terakhir berada di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan mayoritas pengalaman kerja kurang dari 10 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pekerja tidak patuh dan tidak nyaman menggunakan helm dan safety gloves, namun sadar dan memiliki pengetahuan akan urgensi penggunaan helm dan safety gloves. Selain itu, diketahui juga bahwa mayoritas pekerja patuh dan nyaman menggunakan safety shoes, safety glasses, work uniform, full body harness, dan earplug. Serta, mayoritas pekerja sadar dan memiliki pengetahuan akan urgensi penggunaan safety shoes, safety glasses, work uniform, full body harness, dan earplug. Kemudian, diketahui ada beberapa faktor yang memengaruhi kepatuhan para pekerja bangunan dalam menggunakan APD, yaitu faktor kesadaran, kenyamanan, dan pengetahuan. Namun, lebih spesifiknya, untuk kepatuhan penggunaan helm memiliki hubungan yang signifikan dengan kesadaran, untuk kepatuhan penggunaan safety shoes dan safety gloves memiliki hubungan yang signifikan dengan kesadaran dan kenyamanan, untuk kepatuhan penggunaan safety glasses memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan, untuk work uniform dan earplug memiliki hubungan yang signifikan dengan kesadaran, dan untuk full body harness memiliki hubungan yang signifikan dengan ketiga faktor yang disebutkan sebelumnya, yaitu kesadaran, kenyamanan, dan kurang pengetahuan. Kemudian, rekomendasi pengendalian yang dapat diberikan terkait kesadaran, yaitu dengan memasang banner yang berisikan kalimat himbauan untuk bekerja dengan aman karena ada keluarga yang menunggu di rumah. Untuk rekomendasi pengendalian terkait kenyamanan, yaitu dapat dilakukan survey kepada pekerja terkait bahan dan desain yang dianggap nyaman digunakan untuk bekerja di lingkungan yang panas. Dan, untuk rekomendasi pengendalian terkait pengetahuan, yaitu dengan memberikan edukasi kepada para pekerja terkait urgensi penggunaan APD terkait dan penggunaan APD yang benar lewat pembahasan materi pada kegiatan HSE Talk, serta HSE Subkontraktor atau Mandor turut menggunakan APD terkait selama berada di area kerja sehingga dapat menjadi contoh untuk para pekerja.