dc.description.abstract | Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadi suatu urgensi yang penting dikarenakan masih
sedikitnya kesadaran dari berbagai pihak baik dari pihak perusahaan, pengusaha, maupun para
pekerja terkait pentingnya penerapan K3. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja
yang telah menyebabkan tewasnya para pekerja hingga mencapai 13,7% yaitu sebanyak 380 ribu
dari 2,78 juta pekerja di area kerja. Penerapan metode Job Safety Analysis (JSA) dapat memberikan
tindakan pencegahan maupun penanganan terhadap potensi bahaya yang mungkin terjadi dari
setiap tahapan pekerjaan. Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktik ini yaitu mempelajari
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PT Tripatra Engineers and Constructors serta
mengindentifikasi bahaya dan risiko yang terdapat pada area kerja di PT Tripatra Engineers and
Constructors menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). PT Tripatra Engineers and
Constructor merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang konsultan teknik dengan acuan
proyek berbasis engineering, procurement, and construction (EPC). Adapun bagian yang menjadi
peran penting dalam mengimplementasikan metode Job Safety Analysis (JSA) yaitu, pada divisi
SHE Division yang selalu memantau dan mengevaluasi terkait penerapan JSA pada setiap proyek.
Job safety analysis merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi
bahaya dan risiko dari tiap-tiap tahapan kerja. Proses JSA secara Tripatra mencakup lima fase
diantaranya, pemilihan pekerjaan, pembentukan tim JSA, pemecahan pekerjaan menjadi beberapa
langkah kerja, mengidentifikasi potensi bahaya, dan juga pengembangan solusi. Pada proyek CAP-
2 dapat diketahui bahwa potensi bahaya dan risiko yang paling tinggi yaitu Lifting. Penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang telah diterapkan di PT Tripatra Engineers and
Constructors telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan syarat K3 pada lingkungan kerja, yaitu
dengan adanya program inisiatif dari tim SHE Tripatra, selain itu juga diadakannya bulan
keselamatan dan kesehatan kerja serta pemantauan area lokasi kerja. Potensi bahaya dan risiko
yang telah teridentifikasi pada tahapan pekerjaan pengangkatan lifting yaitu miskomunikasi,
dokumen tidak dimengerti, alat berat dalam kondisi tidak layak digunakan, area kerja berantakan,
crane roboh, benda terjatuh (material terjatuh), tertabrak material, dan juga tangan terjepit, serta
komunikasi dan koordinasi yang buruk. | en_US |