dc.contributor.author | Firjatullah, Muhammad | |
dc.date.accessioned | 2020-02-17T13:25:09Z | |
dc.date.available | 2020-02-17T13:25:09Z | |
dc.date.issued | 2020-02-17 | |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/916 | |
dc.description.abstract | Kebijakan luar negeri terdiri dari tujuan dan tindakan yang dimaksudkan untuk memandu keputusan dan tindakan pemerintah terkait urusan eksternal yang memiliki hubungan dengan negara-negara asing untuk mencapai kepentingan nasional. Filipina merupakan salah satu negara yang memiliki fleksibilitas dalam menentukan kebijakan luar negeri, kepentingan nasional menjadi tujuan utama dalam melaksanakan kebijakan luar negeri. Dalam konflik Laut Tiongkok Selatan, Filipina memiliki kepentingan nasional untuk menjaga kedaulatan negara serta kepentingan ekonomi. Filipina melalui kebijakan luar negeri melakukan pendekatan kepada dua negara besar yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok melalui instrumen dan cara pendekatan yang berbeda. Di dalam konflik Laut Tiongkok Selatan, sebagai negara kecil Filipina mampu menghadapi kesulitan sengketa wilayah dan persaingan dua negara besar melalui penerapan kebijakan luar negeri yang fleksibel. Dalam tulisan ini penulis akan menjelaskan mengenai bagaimana cara Filipina sebagai negara kecil mampu menghadapi sengketa wilayah dan persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok di kawasan Laut Tiongkok Selatan melalui strategi hedging dan soft balancing. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | Filipina, Kepentingan Nasional, Hedging, Soft Balancing. | en_US |
dc.title | ANALISIS STRATEGI HEDGING FILIPINA DI ERA DUTERTE DALAM UPAYA MENGAMANKAN KEPENTINGANNYA DI KAWASAN LAUT TIONGKOK SELATAN TAHUN 2017-2019 | en_US |
dc.type | Other | en_US |