Perancangan dan Pengukuran Kinerja Reverse Supply Chain Untuk Sampah Domestik Dengan Pendekatan Supply Chain Operations Reference (Studi Kasus: Waste4Change)
Abstract
Permasalahan sampah di Indonesia masih menjadi perhatian serius karena sampai saat ini sebagian besar sampah domestik yang dihasilkan masih dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Akan tetapi semakin berkembangnya industri 4.0 saat ini, pelaku usaha mulai bermunculan untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah dan persaingan industri saat ini juga memaksa para pelaku usaha agar meningkatkan sifat kompetitifnya guna bertahan dengan para pesaing lain. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan sampah di Indonesia adalah Waste4Change. Waste4Change memiliki misi atau tujuan untuk mengurangi jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) demi mendorong terciptanya sistem pengelolaan sampah yang lebih bijak guna mewujudkan circular economy dan zero-waste di Indonesia. Demi mencapai tujuan tersebut dengan tetap dapat bersaing di tengah persaingan yang ketat, perusahaan perlu melakukan pengukuran terhadap kinerja rantai pasoknya. Waste4Change dalam menjalani proses bisnis rantai pasoknya menerapkan konsep circular economy di mana kegiatan utamanya adalah recycling atau mendaur ulang sampah domestik pada layanan collect & create. Aliran rantai pasok yang dijalankan Waste4Change pada layanan collect & create menerapkan prinsip reverse logistics di mana cycle view penelitian ini berfokus pada procurement cycle yang melibatkan aktor supplier dan manufacturer. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan Key Performance Indicator (KPI) menggunakan metode Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan pengukuran nilai KPI menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja rantai pasok Waste4Change dalam memberikan pelayanannya kepada para pelanggan. Terdapat 14 KPI yang telah diidentifikasi dan divalidasi yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja rantai pasok Waste4Change. Dari hasil perhitungan, nilai akhir kinerja rantai pasok Waste4Change sebesar 70,41 dari skala maksimal yaitu 100 atau dapat dikategorikan cukup berdasarkan indikator sistem penilaian Snorm de Boer. Hasil analisis KPI dilakukan menggunakan Traffic Light System (TLS) di mana satu KPI memperoleh hasil kinerja yang sangat memuaskan, delapan KPI memperoleh hasil kinerja marjinal atau cukup memuaskan, dan lima KPI lainnya memperoleh hasil yang kurang memuaskan.