dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah yang cukup besar dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta penduduk, membuat kebutuhan Indonesia akan energi sangat besar. Potensi dari wilayah perairan yang luas tersebut dapat dimanfaatkan dengan penggunaan floating offshore wind turbine (FOWT). Melihat potensi yang cukup besar tersebut, penulis melakukan penelitian tentang studi kelayakan ekonomi pembangunan FOWT, dimana penulis memilih Laut Bali sebagai lokasi studi. Pemilihan lokasi studi dilakukan dengan membuat grid dengan ukuran sesusai dengan ukuran diameter turbin dan konfigurasi wind farm serta melihat potensi hembusan angin dan kedalaman perairan yang cocok untuk FOWT, yaitu 60 sampai 200 m. Penelitian dilakukan dengan metode Benefit Cost Ratio atau BCR dimana metode ini membandingkan pendapatan dari penjualan listrik selama turbin beroperasi dibandingkan dengan biaya pengeluaran dari mulai FOWT dibangun sampai dibongkar kembali. Adapun pada penelitian ini tipe platorm yang dipilih sebagai struktur pendukung adalah semi submersible platform atau SSP. Turbin yang digunakan untuk menghitung kapasitas produksi energi adalah Shandong Swiss Electric, Goldwind, dan Hyundai dengan kapasitas produksi secara berurutan adalah 3; 3,4; dan 5,5 MW. Setelah memperhitungkan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan pada seluruh sel dengan tiga jenis turbin berbeda, dilihat nilai BCR dimana nilai BCR lebih dari 1 menunjukan bahwa lokasi tersebut layak untuk dibangun FOWT. Lokasi yang paling optimal adalah sel 12H dengan menggunakan turbin dari Shandong Swiss Electric dengan nilai BCR 1,24 (berlokasi di -8.017 LS dan 114.487 BT). Lokasi tersebut memiliki kecepatan angin maksimal rata-rata sebesar 6,2 m/s. | en_US |