Show simple item record

dc.contributor.authorWindujati, Umboro
dc.date.accessioned2028-08-09T09:47:02Z
dc.date.available2028-08-09T09:47:02Z
dc.date.issued2023-08-09
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/9360
dc.description.abstractSelama beberapa dekade sudah banyak penelitian yang telah dilakukan terkait uji numerik pada struktur seawall terhadap gelombang tsunami dalam memodelkan kinerja dan stabilitas dari seawall dengan menggunakan Teknik komputasi. Beberapa penelitian terdahulu menggunakan persamaan Shallow Water Equation (SWE) dan Reynold-averaged Naver Stokes (RANS) untuk melakukan analisis aliran dam-break 2D dan 3D. Akan tetapi pada penelilitan 2D dengan menggunakan program Cornell Multigrid Coupled Tsunami (COMCOT) masih sangat jarang dilakukan untuk mensimulasikan fenomena overtopping dan penjalaran. Metode penelitian yang dilakukan berupa simulasi numerik menggunakan program Cornell Multigrid Coupled Tsunami (COMCOT) untuk memahami proses penjalaran dan fenomena overtopping yang kemudian akan diuji validasi model dengan menggunakan RMSE, MAE, NSE dan RSR. Uji validasi model NSE akan memiliki performa yang tidak memuaskan saat nilai yang ditunjukan < 0.50 dan syarat validasi RSR akan menunjukan nilai yang tidak memuaskan saat nilai yang ditunjukan > 0.70. Pada penelitian ini dilakukan akan menggunakan 3 model setup yaitu setup 1 dan setup 2 kondisi runup solitary wave dengan kedalaman berbeda pada pantai tanpa seawall dan setup 3 berupa kondisi overtopping dengan seawall. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa program COMCOT dapat mensimulasikan proses penjalaran yang terjadi dan memberikan nilai ketinggian dan kecepatan tsunami yang baik. Akan tetapi pada saat gelombang menjalar menuju ke daratan, terjadi proses pendangkalan yang menyebabkan kinerja program tidak lagi akurat. Pada setup 1 di titik x = 50 m – x = 72.92 m memiliki nilai satisfactory berdasarkan uji validasi model NSE dan RSR. Hasil validasi model dengan uji NSE pada titik x = 50 m menunjukan nilai > 0.50 yakni sebesar 0.67, sehingga dapat dikategorikan memuaskan. Pada validasi model dengan uji RSR di titik yang sama menunjukan nilai < 0.70 yakni sebesar 0.56, sehingga pada uji RSR menunjukan kategori yang memuaskan. Proses perubahan performa program COMCOT pada setup 1 ditunjukan pada titik x = 82.4 m – x = 122 m. Hal tersebut juga terjadi pada setup 2 yang mendapatkan performa program yang sangat baik, baik dan memuaskan pada titik x = 24 m – x = 140 m. Pada setup 3 memberikan hasil yang tidak memuaskan di titik x = 8.33 m - x = 16.92 m, hal tersebut terjadi karena program COMCOT tidak mampu mensimulasikan proses overtopping karena profil muka air yang ditunjukan tidak dapat mengikuti fenomena gelombang yang menabrak seawall. Pada titik x = 8.33 m menunjukan hasil validasi NSE lebih kecil dari 0.50 yakni sebesar -0.12 dan pada validasi RSR menunjukan hasil yang lebih besar dari 0.70 yakni sebesar 1.055.en_US
dc.subjectCOMCOTen_US
dc.subjectOvertoppingen_US
dc.subjectPersamaan Air Dangkalen_US
dc.subjectSolitary Waveen_US
dc.subjectPenjalaranen_US
dc.subjectSeawallen_US
dc.subjectTsunamien_US
dc.subjectKetinggianen_US
dc.subjectKecepatanen_US
dc.subjectEksperimentalen_US
dc.titleEVALUASI KINERJA PROGRAM Cornell Multigrid Coupled Tsunami (COMCOT) SECARA UJI NUMERIK UNTUK MENSIMULASIKAN PROSES PENJALARAN DAN OVERTOPPING TSUNAMI PADA SEAWALLen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record