Penilaian kinerja vendor pengadaan jasa turn around overhaul (TA-OH) dengan pendekatan analytical hierarchy process pada PT ZYX
Abstract
Sebagai sebuah badan usaha yang memerlukan bahan baku ataupun jasa penunjang dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, maka peran pengadaan sangatlah kritikal, karena persentase biaya pengadaan dapat mencapai 40%-70% dari biaya sebuah produk akhir. Salah satu perusahaan yang mengandalkan vendor dalam memenuhi kebutuhan bisnisnya adalah PT ZYX. PT ZYX yang berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan, merupakan salah satu dari sejumlah perusahaan pengolah minyak bumi di Indonesia dengan kegiatan operasional meliputi pengendalian persediaan, pengolahan dan distribusi produk BBM. Dalam pelaksanaan proses pengadaan jasa di PT ZYX, proses ini terkadang tidak berjalan sesuai dengan harapan perusahaan, beberapa permasalahan atau risiko dapat muncul, dan risiko-risiko ini dapat berdampak fatal jika tidak ditangani dengan baik. Pengadaan jasa Turnaround- Overhaul (TA-OH) merupakan aktivitas yang memiliki tingkat biaya dan risiko tinggi dalam mendukung keseluruhan operasional tangki di PT ZYX. Oleh karena itu, PT ZYX perlu mengefektifkan evaluasi kinerja vendor karena dapat mencegah perusahaan memasok material dan jasa yang tidak sesuai dengan kualitas seperti yang ditetapkan Kriteria yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah kriteria (level 1), yaitu Harga, Delivery dan kualitas. Bobot tertinggi kriteria yaitu pada kriteria Delivery dengan nilai bobot sebesar 0,173 dan bobot tertinggi sub-kriteria pada KPI- 7; ” Pemenuhan standarisasi ” dengan nilai bobot sebesar 9,445. Dari hasil perhitungan nilai akhir kinerja vendor dengan nilai tertinggi dimiliki oleh Vendor 4 dengan total nilai kinerja sebesar 207,40 dan nilai terendah dimiliki oleh Vendor 5 dengan total nilai kinerja sebesar 153,97. Nilai kinerja vendor yang rendah dapat mengganggu aktivitas dan stabilitas pengadaan PT ZYX berupa perusahaan memerlukan usaha yang lebih dan memerlukan waktu tambahan dalam menyusun dokumen, mengumumkan tender dan mengevaluasi penawaran baru yang harus dikeluarkan perusahaan karena terjadinya keterlambatan proyek atau pengadaan yang mempengaruhi jadwal keseluruhan, mengakibatkan konsekuensi finansial, dan membawa risiko pemilihan vendor baru yang tidak sesuai. Dengan mengintegrasikan KPI ini dalam proses evaluasi vendor untuk mengevaluasi dan mengukur ketercapaian vendor yang bekerja sama untuk periode selanjutnya, serta memastikan bahwa vendor yang dipilih dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.