dc.description.abstract | Prarancangan pabrik hidrogen dengan teknologi water splitting memiliki kapasitas produksi
sebesar 5.000 ton per tahun serta berlangsung secara kontinyu selama 340 hari dalam satu (1) tahun untuk
24 jam/hari. Dalam pemenuhan target produksi, air sungai yang bertindak sebagai umpan sebanyak
6.084,8789 kg/jam. Penerapan proses terdiri atas beberapa tahapan utama yakni proses treatment air
sungai, proses elektrolisis air, separasi, dan kompresi gas menuju konsumen dan tangki penyimpanan
pabrik. Tahap pertama, air sungai dipisahkan terlebih dahulu dengan melewatkan air melalui fine
screener sebanyak dua (2) kali, kemudian dialirkan menuju mixer koagulasi dan mixer flokulasi. Proses
koagulasi dan flokulasi dibantu oleh koagulan Aluminium Sulfat dengan komposisi 0,385 kg/jam, begitu
pula dengan flokulan sebanyak 0,275 kg/jam. Treatment dilanjutkan pada tangki filtrasi untuk
menghilangkan flok-flok dari proses sebelumnya. Setelah itu, membran reverse osmosis pada tekanan
20 bar bertugas mengeliminasi kandungan mineral pada air. Pemanasan air menggunakan pemanas
elektrik hingga 80˚C karena menyesuaikan kondisi operasi electrolyzer. Gas hidrogen dan oksigen
diperoleh sebagai hasil dari reaksi elektrolisis dalam proton exchange membrane water electrolyzer
(PEMWE) dengan kebutuhan utilitas listrik sebanyak 35 MW pada suhu 80˚C dan tekanan 40 bar. Gas
hidrogen diseparasi terhadap water content pada kolom flash drum pada suhu 35˚C dan tekanan 35 bar.
Sebelum dialirkan ke konsumen dan tangki penyimpanan, gas hidrogen dengan kemurnian 99,99%
dikompresi menggunakan kompresor tiga (3) stage hingga mencapai 200 bar bertemperatur 50˚C. Hal
ini juga dilakukan pada gas oksigen 99,99% dipisahkan dengan water content dan dikompresi
mengaplikasikan kompresor tiga (3) stage sampai tekanan 200 bar dan suhu 30˚C. Guna menunjang
operasi produksi, unit utilitas memasok kebutuhan air pendingin sebanyak 25.758,9924 kg/jam, udara
tekan sebanyak 40,3192 m3
/jam dan listrik sebesar 35.617,7287 kWh. Lokasi pabrik didirikan di
Kawasan Sungai Sigura-Gura, Desa Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara dengan luas
tanah 43.500 m2
serta jumlah sumber daya manusia (pekerja) 145 orang. Modal investasi pabrik
memerlukan sebesar Rp. 2.700.514.870.076,52 dan biaya produksi Rp. 2.606.552.232.884,13.
Berdasarkan evaluasi ekonomi, diperoleh nilai parameter Return of Investment (ROI) 63,465%, Pay Out
Time (POT) 1,58 tahun, Break Even Point (BEP) 13,217%, Shut Down Point (SDP) 6,95%, dan
Discounted Cash Flow (DSF) 20,23%. Maka, diperoleh hasil analisis bahwa rancangan pendirian pabrik
hidrogen dengan teknologi water splitting ini layak untuk dikaji dan dipertimbangkan secara lanjut. | en_US |