Show simple item record

dc.contributor.authorHanindyo, Adhin Ammar
dc.date.accessioned2023-08-10T03:36:02Z
dc.date.available2023-08-10T03:36:02Z
dc.date.issued2023-08-09
dc.identifier.citationAPAen_US
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/9407
dc.description.abstractPada akhir tahun 2019, seluruh negara di dunia termasuk Amerika Serikat dikejutkan dengan kemunculan jenis penyakit menular baru yaitu SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) yang kemudian lebih dikenal dengan COVID-19. Selama pandemi berlangsung, paranoia warga Amerika Serikat terhadap pandemi COVID-19 dan munculnya berbagai asumsi bahwa awal mula wabah COVID-19 berasal dari Wuhan, Cina, telah menimbulkan peningkatan rasisme anti-Cina, yang lebih dikenal dengan sinophobia. Sinophobia semakin diperparah dengan pernyataan-pernyataan kontroversial Presiden Donald Trump, sikap-sikap konfrontatif pemerintahan Trump, dan misinformasi rasis terkait dengan gaya hidup masyarakat Cina. Akibatnya, orang-orang Asia-Amerika menjadi kambing hitam dari sinophobia; mereka mengalami diskriminasi rasial serta tindakan-tindakan kekerasan verbal dan fisik dengan peningkatan yang mengkhawatirkan. Penulisan ini mencoba menjelaskan sinophobia sebagai hasil dari sekuritisasi COVID-19 oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif, dan analisis dilakukan menggunakan Teori Sekuritisasi dari Thierry Balzacq.en_US
dc.publisherUniversitas Pertaminaen_US
dc.subjectTugas Akhir; Sekuritisasi; Covid-19; Donald Trumpen_US
dc.titleSekuritisasi Etnis Cina di Amerika Serikat di Bawah Kepemimpinan Presiden Donald Trump selama Pandemi Covid-19 (2020-2021)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record