Prarancangan Pabrik Allyl Chloride Dari Propylene Dan Chlorine Dengan Kapasitas 10000 Ton Per Year
Date
2023Author
Nanda Putra, Farhan Ansharrizqi
Utomo, Fauzi
Fadli Fahri, Muhammad Fadia
Metadata
Show full item recordAbstract
Allil klorida dengan rumus kimia C3H5Cl adalah senyawa chlorohidrocarbon berupa
cairan tak berwarna, berbau tajam dan menyengat, dan mudah larut dalam pelarut organik. Dalam
proses pembuatan allil klorida menggunakan klorinasi propylene dengan bahan baku berupa
propylene dan chlorine. Allil klorida merupakan bahan intermediate yang banyak digunakan dalam
pembuatan epichlorohydryn, sodium allil sulfonat, polly-allyl chloride, dan katalis Ziegler. Selain
itu allil klorida juga berperan sebagai starting material untuk allyl ether dari phenol, bisphenol A,
dan novolak phenolic resins. Kebutuhan allil klorida sangat sedikit di Indonesia karena allil klorida
merupakan baha intermediate, namun pabrik allil klorida di Indonesia belum tersedia. Hal ini
membuat peluang yang sangat besar untuk mendirikan pabrik allil klorida di Indonesia. Untuk
memenuhi kebutuhan allil klorida domestik, pabrik didirikan dengan kapasitas produksi 10.000
ton/tahun dan beroperasi 24 jam/hari. Dalam proses produksi allil klorida melalui klorinasi
propylene membutuhkan bahan baku propylene 75% dan chlorine 25%. Tahapan proses produksi
secara umum yaitu penyiapan bahan baku dengan menaikkan suhu dan tekanannya. Kemudian
tahapan pembentukan produk yaitu dengan mereaksikan bahan baku didalm reaktor Plug Flow
Reactor dalm fase gas tanpa bantuan katalis. Tahapan ketiga yaitu tahap pemisahan produk dengan
produk samping menggunakan flash sparator. Setelah itu produk utama dinaikan kemurniannya
menggunakan menara distilasi. Unit penunjang proses produksi berupa unit utilitas, menyuplai air
sebanyak 6.010 Kg/jam, steam sebanyak 105 Kg/jam, dan listrik sebanyak 358 kW. Pabrik ini
direncanakan akan berlokasi di Cilegon, Banten, kawasan industri raw material oriented. Luas
pabrik sebesar 18.700 m2 dengan jumlah karyawan 219 karyawan. Perhitungan evaluasi ekonomi
memberikan hasil moda tetap sebesar Rp 4,065,065,396,057 dan modal kerja sebesar Rp
3,835,508,935,227. Pada kapasitas produksi 100%, diperoleh ROI sebelum pajak 63,84% dan ROI
sesudah pajak 47,88%, POT sebelum pajak 1,56 tahun, POT setelah pajak 2,08 tahun , BEP
9,56%, SDP 9,16%, dan DCF 15,06%. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi, pabrik allil
klorida dengan kapasitas 10.000 ton/tahun layak didirikan.