STUDI PENGOLAHAN AIR BAKU MENGANDUNG ORGANIK TINGGI MENJADI AIR MINUM DI IPA MOOKERVART, PAM JAYA, KOTA JAKARTA BARAT
Date
2023-01-10Metadata
Show full item recordAbstract
Daerah perkotaan yang padat penduduk mengakibatkan semakin sulitnya distribusi air minum ke
masyarakat DKI Jakarta. Terdapat 36% masyarakat belum terlayani karena kekurangan sumber air baku di
DKI Jakarta. Sehingga, Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (PAM JAYA) membangun instalasi
pengolahan air di Jakarta Barat yang bernama IPA Mookervart untuk melayani Rusun Pesakih. PAM JAYA
merupakan badan usaha milik daerah yang bergerak dalam pengolahan dan pendistribusi air minum untuk
masyarakat. Air baku di IPA Mookervart berasal dari Sungai Mookervart dan Waduk Daan Mogot yang
memiliki kualitas seperti air limbah. Berdasarkan data pengukuran air baku di laboratorium PAM JAYA dan
pengukuran langsung di laboratorium IPA Mookervart karakteristik parameter zat organik dan COD yang
tidak memenuhi standar baku mutu SK Gubernur DKI Jakarta No. 582/1995. Sehingga, Sungai Mookervart
masuk ke dalam golongan C. Kapasitas produksi air minum oleh IPA Mookervart sebesar 10 L/s dengan
unit pengolahan yaitu pengolahan biologis (MBBR dan aeration), pengolahan konvensional (koagulasi,
flokulasi dan sedimentasi) dan pengolahan membran (Ultrafiltrasi dan BWRO). Bahan kimia yang
digunakan di IPA Mookervart yaitu ACH (Alumunium Chloro Hydrate) sebagai koagulan, caustic soda
(NaoH) sebagai pH adjustment, antiscalant untuk mencegah kerak pada membran BWRO, SMBS (Sodium
metabisulfite) untuk menetralkan kadar chlor pada membran BWRO dan sodium hypochlorite sebagai
desinfektan. Pengolahan membran membutuhkan perawatan dengan cara di cuci menggunakan bahan kima
dengan proses Enhanced Flux Maintenance (EFM) dan Clean in Place (CIP). EFM untuk periode waktu
yang pendek menggunakan bahan kimia citrit acit dan sodium hypochlorite, sedangkan CIP untuk periode
waktu yang lebih panjang menggunakan bahan kimia citrit acit, kaustik soda dan EDTA
(Ethylenediaminetetraacetic acid). Setelah melalui proses pengolahan air diperoleh air produksi
berdasarkan data pengukuran di laboratorium PAM JAYA dan pengukuran langsung di laboratorium IPA
Mookervart dengan parameter fisika (TDS, warna dan kekeruhan), zat organik, COD dan sisa chlor sudah
memenuhi standar baku mutu PERMENKES No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Namun parameter pH
belum memenuhi baku mutu karena titik pengambilan sampel air produksi berada di unit BWRO sedangkan
penambahan bahan kimia untuk pH adjustment dilakukan setelah air keluar dari unit BWRO.