• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INFRASTRUCTURE PLANNING
    • ENVIRONMENTAL ENGINEERING (TEKNIK LINGKUNGAN)
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (EV)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INFRASTRUCTURE PLANNING
    • ENVIRONMENTAL ENGINEERING (TEKNIK LINGKUNGAN)
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (EV)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    STUDI PENGOLAHAN AIR BAKU MENGANDUNG ORGANIK TINGGI MENJADI AIR MINUM DI IPA MOOKERVART, PAM JAYA, KOTA JAKARTA BARAT

    Thumbnail
    View/Open
    LaporanKP_M Haikal Azmi_104219018.pdf (6.111Mb)
    Date
    2023-01-10
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Daerah perkotaan yang padat penduduk mengakibatkan semakin sulitnya distribusi air minum ke masyarakat DKI Jakarta. Terdapat 36% masyarakat belum terlayani karena kekurangan sumber air baku di DKI Jakarta. Sehingga, Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (PAM JAYA) membangun instalasi pengolahan air di Jakarta Barat yang bernama IPA Mookervart untuk melayani Rusun Pesakih. PAM JAYA merupakan badan usaha milik daerah yang bergerak dalam pengolahan dan pendistribusi air minum untuk masyarakat. Air baku di IPA Mookervart berasal dari Sungai Mookervart dan Waduk Daan Mogot yang memiliki kualitas seperti air limbah. Berdasarkan data pengukuran air baku di laboratorium PAM JAYA dan pengukuran langsung di laboratorium IPA Mookervart karakteristik parameter zat organik dan COD yang tidak memenuhi standar baku mutu SK Gubernur DKI Jakarta No. 582/1995. Sehingga, Sungai Mookervart masuk ke dalam golongan C. Kapasitas produksi air minum oleh IPA Mookervart sebesar 10 L/s dengan unit pengolahan yaitu pengolahan biologis (MBBR dan aeration), pengolahan konvensional (koagulasi, flokulasi dan sedimentasi) dan pengolahan membran (Ultrafiltrasi dan BWRO). Bahan kimia yang digunakan di IPA Mookervart yaitu ACH (Alumunium Chloro Hydrate) sebagai koagulan, caustic soda (NaoH) sebagai pH adjustment, antiscalant untuk mencegah kerak pada membran BWRO, SMBS (Sodium metabisulfite) untuk menetralkan kadar chlor pada membran BWRO dan sodium hypochlorite sebagai desinfektan. Pengolahan membran membutuhkan perawatan dengan cara di cuci menggunakan bahan kima dengan proses Enhanced Flux Maintenance (EFM) dan Clean in Place (CIP). EFM untuk periode waktu yang pendek menggunakan bahan kimia citrit acit dan sodium hypochlorite, sedangkan CIP untuk periode waktu yang lebih panjang menggunakan bahan kimia citrit acit, kaustik soda dan EDTA (Ethylenediaminetetraacetic acid). Setelah melalui proses pengolahan air diperoleh air produksi berdasarkan data pengukuran di laboratorium PAM JAYA dan pengukuran langsung di laboratorium IPA Mookervart dengan parameter fisika (TDS, warna dan kekeruhan), zat organik, COD dan sisa chlor sudah memenuhi standar baku mutu PERMENKES No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Namun parameter pH belum memenuhi baku mutu karena titik pengambilan sampel air produksi berada di unit BWRO sedangkan penambahan bahan kimia untuk pH adjustment dilakukan setelah air keluar dari unit BWRO.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/9583
    Collections
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (EV)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV