ANALISIS NERACA AIR KONDISI EKSISTING DAN PROYEKSI TAHUN 2045 MENGGUNAKAN METODE NATURAL RURAL ELECTRICAL COOPERATION ASSOCIATION (NRECA) DAN TANK MODEL (STUDI KASUS: SUNGAI KALI ANGKE JAKARTA BARAT)
Abstract
Kali Angke merupakan salah satu sungai yang berhulu di pengunungan Kawasan Bogor, melewati Tanggerang Selatan, Kota Tanggerang dan bermuara di Muara Angke, Jakarta Barat. Kebutuhan akan air khususnya di daerah perkotaan, semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan ekonomi masyarakat. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air, kebutuhan air, serta menganalisis kondisi neraca air kondisi eksisting dan proyeksi tahun 2045 di DAS Kali Angke. Analisis neraca air dilakukan dengan metode NRECA dan Tank Model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan air proyeksi tahun 2045 lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan air kondisi eksisting. Neraca air yang diperoleh pada bagian hulu mengalami surplus karena dianggap tidak ada kebutuhan, dengan debit puncak di hulu Q80 metode NRECA sebesar 3,297 m3/s dan Q90 sebesar 2,809 m3/s, sedangkan Q80 metode Tank Model sebesar 2,389 dan Q90 sebesar 1,712 m3/s. Pada bagian hilir neraca air relatif mengalami defisit mulai pertengahan tahun, dengan debit puncak berada di hilir Q80 metode NRECA sebesar 25,965 m3/s dan Q90 sebesar 21,618, sedangkan Q80 metode Tank Model sebesar 13,261 dan Q90 sebesar 9,827 m3/s. Dapat disimpulkan debit menggunakan Tank Model lebih kecil dibandingkan metode NRECA. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh sensitivitas faktor-faktor ketidakpastian setiap metode.
Kata kunci: Defisit, Neraca Air, NRECA, Surplus, Tank Model.