Show simple item record

dc.contributor.authorSantana, Rifat
dc.date.accessioned2023-09-01T01:32:15Z
dc.date.available2023-09-01T01:32:15Z
dc.date.issued2023-08-31
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/9712
dc.description.abstractTsunami adalah bencana alam yang telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerugian material. Telah terjadi beberapa peristiwa tsunami di Indonesia antara tahun 1964 dan 2022. Tsunami yang disebabkan oleh gempa di zona subduksi dapat menyebabkan kerusakan di daerah pesisir, terutama dekat pusat gempa. Beberapa sumber gempa berada di bawah laut, mengakibatkan potensi yang tinggi untuk tsunami. Salah satu daerah rentan terhadap bencana di Indonesia adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) karena terletak di daerah pesisir. Wilayah ini rentan terhadap beberapa bencana hidrometeorologi seperti banjir pasang, kenaikan permukaan laut, tornado, gelombang tinggi, dan tsunami. Kenaikan permukaan laut memiliki dampak signifikan pada penduduk Indonesia, terutama mereka yang tinggal di daerah pantai. Daerah yang paling terpengaruh oleh fenomena kenaikan permukaan laut adalah Pulau Jawa, yang juga memiliki populasi terbesar di negara ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di DKI Jakarta, terjadi kenaikan permukaan laut sekitar ± 0,25 mm per tahun. Perairan di Selat Sunda adalah titik pertemuan dua lempeng tektonik, yaitu Lempeng Kontinental Eurasia dan Lempeng Samudra Indo- Australia. Konvergensi lempeng-lempeng ini membentuk zona subduksi yang menyebabkan pergerakan sesar yang dikenal sebagai Sesar Sumatra. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi awal yang dapat digunakan untuk mensimulasikan propagasi tsunami di wilayah DKI Jakarta berdasarkan model COMCOT dan untuk menentukan nilai ketinggian bahaya tsunami dengan kenaikan permukaan laut di wilayah DKI Jakarta berdasarkan metode analisis PTHA (Probabilistic Tsunami Hazard Assessment). Dari hasil analisis PTHA dalam situasi yang sudah ada (eksisting) dan kondisi kenaikan permukaan laut, ditemukan bahwa tinggi rata-rata gelombang tsunami di titik-titik tinjauan A, B, C, dan D berkisar antara 0,1 hingga 1,2 meter. Di sisi lain, dalam kondisi penurunan permukaan laut, kisaran tinggi gelombang tsunami adalah antara 0,4 hingga 2,4 meter untuk periode ulang 500, 1000, 2000, dan 5000 tahun.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS PERTAMINAen_US
dc.titleAnalisis Probabilitas Bahaya Tsunami Berdasarkan Sea Level Rise Dengan Sumber Patahan Selat Sunda Studi Kasus DKI Jakartaen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record