Analisis Manajemen Risiko Pada Aktivitas Rantai Pasok Dengan Metode Hpuse of Risk Di PT Kilang Pertamina Internasional - Refinery Unit VI Balongan
Abstract
Rantai pasok Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan sebuah proses bisnis yang sangat kompleks dan melibatkan berbagai pihak mulai dari pihak penyedia bahan baku, pihak pengolahan bahan baku, pihak pendistribusian, hingga pihak lain yang terlibat. Hal tersebut tentu rentan memicu kesalahan dalam proses rantai pasokannya. Untuk itu diperlukan analisis manajemen risiko pada rantai pasok yang baik agar meminimalisir kerugian yang akan timbul di sebuah perusahaan. PT Pertamina Kilang Internasional – Refinery Unit VI Balongan adalah kilang keenam dari tujuh kilang yang dimiliki oleh PT Pertamina dibawah subholding Refinery and Petrochemical yang bertanggungjawab dalam pengolahan minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk-produk Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahan Bakar Khusus (BBK), dan Non Bahan Bakar Minyak (Non-BBM). Dalam proses perencanaan, terdapat 23 risiko yang memungkinkan untuk terjadi dan berdasarkan perhitungan yang dilakukan menggunakan metode House of Risk (HOR), prioritas risiko yang terjadi ialah keterlambatan kedatangan bahan baku di port dengan nilai ARP sebesar 1155. Adapun aksi mitigasi yang dapat dilakukan ialah berkoordinasi dengan supplier terkait penjadwalan kedatangan bahan baku, melakukan penjadwalan secara terperinci dan menambah sumber daya dalam membantu proses bongkar muat kapal, membuat penjadwalan dan penggantian peralatan secara detail dan berkala, pemeliharaan dan pemeriksaan unit proses secara berkala, serta pemeriksaan secara menyeluruh sebelum proses produksi.