dc.description.abstract | Seiring berjalannya waktu, kebutuhan bahan bakar minyak dimuka bumi ini semakin
meningkat. Sehingga akan menjadi suatu masalah global kedepannya dikarenakan jenis energi
yang kita gunakan selama ini mayoritas dari energi tak terbarukan atau energi fosil, yang
semakin lama jumlah energi ini akan habis. Selain itu, pemakaian energi fosil ini memiliki
banyak dampak negative bagi lingkungan. Namun energi fosil ini dapat disubstitusi dengan
energi terbarukan seperti biomassa, selain ramah lingkungan energi biomassa juga memiliki
potensi yang cukup besar di Indonesia. Salah satu pemanfaatan biomassa yang sudah banyak
dilakukan adalah sebagai bahan baku pembuatan bioethanol yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar alternatif untuk transportasi dan sebagainya. Salah satu biomassa yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku bioethanol adalah biji sorgum. Karena tumbuhan sorgum
merupakan tumbuhan yang memiliki ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang buruk, serta
relative tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Pembuatan bioethanol dari biji sorgum
ini akan dilakukan dengan proses hidrolisis asam dan fermentasi. Selanjutnya hasil dari proses
tersebut akan dilakukan pengujian dengan Fourier Transform Infrared (FTIR), Refractometer,
Picnometer, dan Pembakaran. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan, indeks
bias, massa jenis, dan nyala api dari bioethanol yang dihasilkan. Penelitian ini memiliki variasi
biji sorgum merah dan sorgum putih, dan difermentasi dengan variasi jenis Sacharomyces
cerevisiae (yeast) dari ragi tape dan ragi roti (Farmipan). Dan dihasilkan bioethanol
menggunakan ragi farmipan dengan kemurnian 92% pada sorgum putih dan 91.66% pada
sorgum merah, sedangkan kemurnian menggunakan ragi tape pada sorgum putih dan sorgum
merah sebesar 91.33 % dan 92 %. | en_US |