METODE PEMASANGAN KERANGKA ATAP BAJA PADA PROYEK CIVIL WORK PAKET CWP-02 GEDUNG FAKULTAS PENDIDIKAN SENI BUDAYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Abstract
Konstruksi adalah proses perencanaan dan pembuatan model atau tata letak bangunan seperti jembatan, rumah, gedung, dan sejenisnya. Dalam pembangunan gedung, bahan konstruksi berupa baja semakin banyak digunakan dalam proses perencanaan. Baja dapat berfungsi sebagai komponen yang menahan tekanan atau melentur. Selain itu, baja memiliki sifat daktilitas, yaitu kemampuan untuk mengalami deformasi yang besar di bawah tegangan tarik yang tinggi tanpa mengalami kerusakan atau retakan. Sifat ini memungkinkan struktur baja untuk mencegah runtuhnya bangunan secara tiba-tiba. Adapun tujuan pada kerja praktik ini yaitu mengetahui material-material yang digunakan pada saat konstruksi, mengetahui tahapan pekerjaan pemasangan kerangka atap baja pada proyek tersebut, dan memahami permasalahan yang ada selama proses pekerjaan. Adapun metode-metode yang diterapkan pada saat pemasangan kerangka atap baja. Pertama-tama yaitu fabrikasi baja sesuai dengan ketentuan yang ada pada shop drawing dan dilanjutkan pengangkuran sebagai pemegang struktur atas (kuda-kuda) pada posisi yang sebenarnya dan diikat oleh skur baja yang di pasang bersamaan dengan kuda-kuda. Kemudian, Erection yaitu suatu proses yang terdiri dari perakitan komponen baja sehingga menjadi satu kesatuan. Erection dilakukan dengan bantuan tower crane yang mana kuda-kuda baja (rafter) akan diangkat terlebih dahulu beserta komponen pendukung baja lainnya seperti purling (gording). Selanjutnya pemasangan purling, bracing, dan ikatan angin pada struktur baja. Setelah itu, dilakukan tahap pengecekan angkur dan baut-baut agar memastikan keamanan pada rangka tersebut. Adapun material baja yang digunakan pada struktur atap adalah IWF (300x150x6.5.9) sebagai rangka kuda-kuda, Besi 12 mm sebagai Ikatan angin Kuda-kuda, Plat Pengaku Rangka Kuda-Kuda T=8 mm, Gording CNP “C” (150x65x20x3.2).