Penguatan Struktur Biokomposit Pati-PVA Dengan Isolat Selulosa Nanokristalin Dari Serat Daging Buah (Mesocarp) Kelapa Sawit
Abstract
Penelitian ini mengenai pembuatan biokomposit dengan pemanfaatan limbah ekstraksi minyak kelapa sawit yaitu serat daging buah (mesocarp) kelapa sawit yang di sintesis menjadi selulosa dan digabungkan bersama matriks pati-PVA, sehingga didapatkan biokomposit yang bersifat ramah lingkungan. Tujuan pada penelitian ini menentukan pengaruh dari variasi komposisi selulosa nanokristalin pada karakteristik mekanis film biokomposit berupa kuat tarik, elongasi, daya serap, perubahan massa, dan heat flow berdasarkan perubahan suhu. Variasi komposisi selulosa yang digunakan pada pembuatan biokomposit yakni 5%, 10%, dan 15%. Metode sintesis selulosa dari serat daging buah (mesocarp) kelapa sawit yang digunakan yaitu alkaline treatment dengan larutan NaOH 4wt% dan bleaching treatment menggunakan H2O2 20%. Hasil yang didapatkan dalam serangkaian percobaan adalah selulosa mikrofiber dengan indeks kristalinitas 58,73%. Pada hasil uji biokomposit tidak ditemukan ikatan baru pada interaksi matriks pati-PVA dengan selulosa, hanya interaksi ikatan hidrogen. Pada penambahan persentase selulosa dalam film biokomposit pada kuat tarik dan elongasi berbanding terbalik. Persebaran selulosa pada film biokomposit yang tidak rata membuat nilai kuat tarik menurun, sedangkan penurunan nilai elongasi dikarenakan ikatan hidrogen pada serat yang membuat film biokomposit semakin kaku. Nilai daya serap air paling tinggi pada film biokomposit didapatkan pada variasi komposisi selulosa 5% dan nilai terendah didapatkan pada 15%.