Show simple item record

dc.contributor.authorFadella, Dafid
dc.date.accessioned2023-09-06T00:12:17Z
dc.date.available2023-09-06T00:12:17Z
dc.date.issued2023-09-05
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/9878
dc.descriptionPenelitian ini berfokus pada pengujian korosi secara Elektrokimia. Pengujian ini menggunakan material Stainless Steel dengan tipe 201 dan 304. Pengujian korosi secara elektrokimia ini menggunakan larutan NaCl dengan konsentrasi larutan sesuai dengan Salinitas air laut yaitu 3.2 %, 3.5 % dan 3.8 %. Masing-masing larutan akan dilakukan proses dengan menggunakan temperatur.en_US
dc.description.abstractPada penelitian ini membahas tentang bagaimana ketahanan korosi pada material Stainless Steel terhadap media korosif yang terkenal sangat kuat terhadap material tertentu. Seperti yang kita ketahui bahwa Stainless Steel merupakan salah satu material yang sering digunakan pada berbagai industri karena material ini terkenal karena sifat tahan karat yang baik. Namun, material ini bukan berarti sangat tahan terhadap korosif jika material tersebut tidak diberi penanganan, terlebih lagi jika terkena lingkungan yang sangat korosif seperti lingkungan laut maupun lingkungan yang sangat asam. Metode penelitian yang digunakan meliputi pengujian Elektrokimia menggunakan Autolab Potensiostat. Sampel Stainless Steel tipe 201 dan 304 dengan ukuran 2 cm x 2 cm diuji dalam larutan NaCl dengan konsentrasi 0%, 3.2 %, 3.5 % dan 3,8 % dalam kondisi suhu tertentu. Selama pengujian berlangsung, akan diukur parameter parameter seperti laju korosi,potensial korosi dan perbandingan jenis korosi pada suatu material. Dalam penelitian ini, pengamatan visual juga dilibatkan terhadap permukaan yang difokuskan. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi NaCl memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketahanan korosi Stainless Steel. Kedua material memiliki peningkatan laju korosi pada kondisi larutan NaCl 3.8 % dalam temperature 35℃. Pada Stainless Steel 201 memiliki nilai laju korosi terbesar yaitu 4.04 ×10-5 sedangkan Stainless Steel 304 memiliki nilai laju korosi terbesar yaitu 3.34 ×10-5. Dalam kesimpulan, penelitian ini mengindikasikan bahwa Stainless Steel 304 memiliki ketahanan korosi yang baik terhadap media korosi, daripada Stainless Steel 201 yang memiliki ketahanan korosi yang lebih rendah. Selain itu material yang paling rentan mengalami korosi lubang (Pitting Corrotion) adalah Stainless Steel 201 yang mana memiliki jumlah Pitting yang cukup banyak yang dapat dilihat melalui pengamatan Mikrostruktur maupun pengamatan SEM Kata kunci : Stainless Steel 304, Stainless Steel 201, Elektrokimia, Potensiostat, Korosi, SEM, Pitting Corrotion.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectMechanical Engineeringen_US
dc.subjectCorrosionen_US
dc.subjectElectrochemicalen_US
dc.subjectStainless Steelen_US
dc.subjectPotensiostaten_US
dc.subjectOpen Circuit Potentialen_US
dc.subjectAnodic Polarization Tafelen_US
dc.titleANALISIS KETAHANAN KOROSI PADA MATERIAL STAINLESS STEEL DENGAN VARIASI TEMPERATUR MENGGUNAKAN MEDIA KOROSI NaCl DENGAN PEDOMAN KONSENTRASI SALINITAS AIR LAUTen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record