dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan mengatasi masalah limbah aki bekas yang semakin meningkat
akibat pertumbuhan jumlah mobil di Indonesia. Dari tahun 2012 hingga 2022, jumlah
mobil bertambah sekitar 6,74 juta unit atau tumbuh 65%. Kehidupan pakai aki berkisar 3
hingga 4 tahun, dan dengan jumlah mobil yang melonjak, masalah penggantian aki
menghasilkan akumulasi limbah aki yang merugikan lingkungan. Di Indonesia,
pengolahan aki bekas masih mengandalkan metode tradisional seperti pirometalurgi, yang
menghasilkan limbah beracun. Dalam penelitian ini, dikembangkan metode daur ulang
aki yang lebih ramah lingkungan dan berbasis "green". Pendekatan ini menggunakan
suhu rendah dan menghindari produksi partikulat berbahaya. Proses penelitian melibatkan
reduksi katoda menggunakan glukosa, sulfasi PbO, desulfurisasi PbSO4, reaksi PbO
dengan HBr, serta sintesis perovskite. Hasil akhir penelitian ini adalah PbBr2 dengan
tingkat kemiripan yang mencapai 82,27% berdasarkan aplikasi match! Sintesis perovskite
berhasil dengan indikasi visual berpendar ketika disinari sinar UV dan memiliki band gap
sebesar 2,34 ev. Hasil XRD menunjukkan tren yang positif dimana memiliki tingkat
kemiripan yang tinggin dengan data literatur. Temuan ini membuka jalan untuk proses
daur ulang aki yang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan dalam menghadapi masalah
limbah aki bekas di Indonesia.
Kata Kunci: Aki bekas, Perovskite, band gap | en_US |