PERANCANGAN MODEL KEPUTUSAN PEMERINGKATAN SUPPLIER PADA PT USAHA JAYAMAS BHAKTI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DAN TOPSIS

Abstract

PT Usaha Jayamas Bhakti merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi pembangunan SPBU untuk PERTAMINA dan SHELL serta selama 40 tahun berdiri, PT Usaha Jayamas Bhakti telah membangun sebanyak 431 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia. PT Usaha Jayamas Bhakti membutuhkan pemeringkatan supplier yang akurat dalam proses bisnisnya. Permasalahan yang dihadapi adalah adanya keterlambatan bahan material yang dikirimkan oleh para supplier yang dapat dilihat bahwa terjadi 97 keterlambatan pengiriman barang secara keseluruhan dan 83 keterlambatan diantaranya merupakan bahan material yang dilakukan oleh total 63 supplier. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang model keputusan dalam pemeringkatan supplier pada PT Usaha Jayamas Bhakti menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menghasilkan bobot relatif dari tiap kriteria dan subkriteria serta menghitung skor preferensi relatif dari alternatif berdasarkan bobot kriteria dan solusi ideal menggunakan metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Dari hasil validasi kriteria dan subkriteria didapatkan 5 kriteria dan 18 subkriteria yang valid dan dapat digunakan untuk melakukan pemeringkatan supplier. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa kriteria kualitas menjadi prioritas utama dalam pertimbangan dalam pengambilan keputusan diikuti oleh kriteria harga, waktu, responsibilitas dan pelayanan. Selanjutnya hasil dari pemeringkatan 3 supplier yakni supplier B sebagai peringkat pertama dengan nilai preferensi sebesar 1, kemudian supplier C sebagai peringkat kedua dengan nilai preferensi sebesar 0.000488 dan supplier A sebagai peringkat ketiga dengan nilai preferensi sebesar 0.000058. hasil pemeringkatan supplier dan hasil pembobotan dari tiap kriteria dan subkriteria dapat membantu meningkatkan proses pengambilan keputusan, serta untuk menilai kinerja supplier yang diplih secara terus menerus untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari supplier sehingga para supplier yang telah bekerja sama maupun kandidat baru dapat mmenuhi kebutuhan perusahaan.