dc.description.abstract | Pertambahan jumlah penduduk menuntut pemerintah untuk melakukan pembangunan infrastruktur baik di darat maupun di laut. Hal ini berbanding lurus dengan penggunaan beton sebagai material konstruksi yang tidak terlepas dari kerusakan – kerusakan yang disebabkan oleh lingkungan agresif, salah satunya adalah lingkungan asam. Ion sulfat pada air laut dan tanah dapat menyebabkan degradasi matriks beton sehingga dapat menurunkan kuat tekan beton. Salah satu cara mengurangi dampak tersebut adalah mengurangi produk hidrasi semen berupa Ca(OH)2 dengan menggunakan pozzolan. Silica fume merupakan pozzolan yang dapat menghasilkan C-S-H yang dapat menambah kekuatan dan kepadatan pori pada beton. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik beton dengan substitusi silica fume berdasarkan pengujian kekuatan, absorbsi, dan perubahan panjang beton setelah direndam larutan asam sulfat (H2SO4). Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Struktur Universitas Pertamina. Hasil penelitian didapatkan semakin banyak substitusi silica fume, maka kuat tekan beton akan semakin meningkat. Setelah direndam larutan asam sulfat, beton dengan substitusi silica fume sebesar 5%, 7,5%, dan 10% mengalami penurunan absorbsi sebesar 0,152%, 0,221%, dan 0,612% dibandingkan saat beton curing air. Analisis kuat tekan pada beton yang direndam dalam larutan asam sulfat tidak dapat diidentifikasi karena agregat kasar pada beton mengalami kehancuran terlebih dahulu dibandingkan matriks beton. Kerapuhan agregat kasar dibuktikan dengan nilai Aggregate Impact Value (AIV), yaitu sebesar 20%, lebih tinggi 11,54% dibandingkan dengan agregat kuat yang tersedia. | en_US |