dc.description.abstract | Sungai Ciliwung adalah salah satu Daerah Aliran Sungai (DAS) terbesar yang menjadi salah satu sumber air yang penting dalam memenuhi kebutuhan di daerah Jakarta. Perkembangan jumlah penduduk pada suatu wilayah dapat berdampak pada bertambahnya kebutuhan air harian di wilayah tersebut. oleh karena itu dibutuhkan adanya analisis kebutuhan dan ketersediaan pada DAS Ciliwung melalui neraca air untuk mengetahui sungai Ciliwung dapat memenuhi kebutuhan air di tahun eksisting dan tahun 2045. Analisis ketersediaan air pada DAS Ciliwung menggunakan debit andalan yang dihitung menggunakan metode FJ Mock dan Tank Model dengan probabilitas Q80% dan Q90%. Curah hujan wilayah ditentukan dengan metode Polygon Thiessen yang datanya berdasarkan 8 titik stasiun hujan. Evapotranspirasi ditentukan dengan metode penman modifikasi dengan data yang diperoleh dari 3 stasiun yaitu stasiun Citeko, Jawa Barat dan Kemayoran.Hasil yang diperoleh dari analisis perhitungan kebutuhan air di DAS Ciliwung menunjukan bahwa kebutuhan tertinggi pada tahun eksisting dan proyeksi terdapat pada kecamatan Jagakarsa dan Cibinong dengan nilai kebutuhan sebesar 0,547 m3/detik untuk kecamatan Jagakarsa dan 0,807 m3/detik untuk kecamatan Cibinong. Lalu untuk debit ketersediaan pada debit andalan minimum dengan metode FJ Mock pada probabilitas 80% dan 90% adalah pada bulan Desember dengan nilai 0,000723 m3/detik dan 0,000293. Lalu untuk debit andalan minimum dengan metode Tank Model pada probabilitas 80% dan 90% adalah pada bulan Juli sampai Oktober dengan nilai 0 m3/detik atau dapat dikatakan bahwa pada bulan juli sampai oktober tidak memiliki debit sama sekali. Neraca Air tahun eksisting dengan metode FJ Mock pada probabilitas 80% mengalami kekurangan air (defisit) di bulan Juli sampai Oktober, sedangkan pada probabilitas 90% mengalami kekurangan air (defisit) di bulan Juni sampai November. Lalu pada tahun proyeksi di tahun 2045 dengan probabilitas 80% mengalami kekurangan air (defisit) di bulan Juni sampai Oktober, sedangkan pada probabilitas 90% mengalami kekurangan air (defisit) di bulan Juni sampai November. Neraca Air tahun eksisting dengan metode Tank Model pada probabilitas 80% mengalami kekurangan air (defisit) di bulan Juni sampai Oktober sedangkan pada probabilitas 90% mengalami kekurangan air (defisit) di bulan Juni sampai November. Lalu pada tahun proyeksi di tahun 2045 dengan probabilitas 80% mengalami kekurangan air (defisit) di bulan Juni sampai Oktober sedangkan pada probabilitas 90% mengalami kekurangan air (defisit) di bulan Mei sampai Oktober. | en_US |