dc.description.abstract | Sampah daun merupakan jenis sampah organik yang bersifat sustain serta tidak sesuai dengan adanya kaidah pada waktu gugur daun yang relatif lebih cepat dan dapat gugur bergantung dengan kondisi cuaca ataupun musim sehingga seperti di Universitas Pertamina. Salah satu metode yang dalam mengolah timbulan sampah daun yaitu dengan pengomposan. Faktor yang mempengaruhi waktu pengomposan yaitu penggunaan bahan bioaktivator, penambahan kadar air, serta ukuran pencacahan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kematangan kompos terhadap penambahan variasi seperti jenis bahan baku bioaktivator MOL, variasi dosis bioaktivator MOL, penambahan kadar air, dan ukuran pencacahan terhadap kualitas fisik kompos (suhu, pH, bau, warna, tekstur, kelembaban), penyusutan berat dan tinggi, serta kualitas kadar NPK, dan merekomendasikan variasi yang memiliki waktu matang kompos tercepat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penambahan variasi yang dilakukan dengan pengomposan sampah daun. Variasi penambahan yang memiliki waktu matang tercepat yaitu dengan perbandingan sebagai berikut (250gram sampah daun : 7,5mL MOL buah pepaya busuk : 60% air : uk. pencacahan 1cm). Namun, pengomposan yang dilakukan memiliki kandungan kadar NPK yang kurang ideal karena adanya pengaruh nilai C/N pada kandungan sampah daun yang digunakan. | en_US |