Desain Lumpur Pengeboran Pada Trayek 12 ¼” dan 8 ½” Sumur X PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7
Abstract
Operasi pengeboran merupakan salah satu proses fundamental dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Salah satu bagian fundamental dari operasi pengeboran adalah lumpur pengeboran. Lumpur pengeboran mempunyai fungsi utama untuk menjaga tekanan bawah permukaan, mengangkat cuttings, dan menjaga kestabilan sumur. Sumur X merupakan salah satu sumur di PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 yang akan dibor untuk memproduksi Formasi Talang Akar (TAF) dengan target kedalaman 3040 m. Untuk mengoptimalkan proses pengeboran tersebut, desain lumpur pengeboran yang dibuat harus dapat mengatasi drilling hazard yang ada diantaranya bit balling, reactive clay, sloughing shale, loss circulation, dan tight hole. KCl Polymer dipilih sebagai lumpur utama pada trayek 12 ¼” dan 8 ½” karena adanya litologi shale dan lebih efisien dalam hal drilling cost. Additif-additif seperti Barite, XC Polymer, Calcium Carbonate, PAC-L, Starch, Soda Ash, Caustic Soda, dan additif tambahan lainnya juga ditambahkan pada sistem lumpur pengeboran untuk mengatasi hole problem yang ada dan mungkin timbul saat operasi pengeboran. Volume lumpur pengeboran yang diperlukan untuk trayek 12 ¼” adalah 2865 bbl dengan cost sebesar $189,284, sedangkan volume yang diperlukan untuk trayek 8 ½” adalah 1689 bbl dengan cost sebesar $144,078.