PERENCANAAN DESAIN ESP PADA SUMUR K-11 DAN SENSITIVITAS ANALISISNYA UNTUK MENCAPAI LAJU TARGET PRODUKSI

Abstract

Zikrie Arsyi Syahputra. 101319102. Tugas akhir yang berjudul “Perencanaan Desain ESP Pada Sumur K-11 Dan Sensitivitas Analisisnya Untuk Mencapai Laju Target Produksi”. Sumur K-11 yang semulanya menggunakan artificial lift berupa SRP dengan laju alir produksi sebesar 95 STB/Day sementara laju target produksi Sumur K-11 sebesar 232 STB/Day. Saat menggunakan SRP dilakukan hydraulic fracturing untuk meningkatkan laju alir produksi karena laju alir yang diproduksikan tidak mencapai laju target yang diinginkan. Namun, pasir propan yang diinjeksikan ikut terproduksikan ke permukaan sehingga mengalami kerusakan pompa pada bagian plunger. Dilakukan perencanaan metode artificial lift yang mulanya menggunakan pompa SRP menjadi pompa ESP. Berdasarkan hal tersebut, tugas akhir ini membahas mengenai desain ESP yang bertujuan untuk menentukan jenis pompa ESP yang cocok untuk Sumur K-11, melakukan sensitivitas analisis terhadap Pump Setting Depth (PSD), stages, dan frekuensi yang digunakan pada Sumur K-11 untuk mencapai target produksi, dan membandingkan laju alir fluida sebelum menggunakan ESP dan setelah menggunakan ESP. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini ialah metode kuantitatif deskripsi yang mana data diolah dengan menggunakan software pipesim kemudian hasilnya akan dideskripsikan. Pada tugas akhir ini juga akan dikembangkan skenario base case untuk menjadi acuan dalam melakukan sensitivitas pump setting depth (PSD), frekuensi dan stages. Hasilnya menunjukkan Sumur K-11 cocok menggunakan jenis pompa ESP jenis Centrilift dengan model FV320 seri 400 dengan efisiensi sebesar 44.0241 %. Setelah dilakukan sensitivitas didapatkan bahwa pada kedalaman 3409.10 ft, dengan total dynamic head 3326.5800 ft, 150 stages, frekuensi 60 Hz dan power 12.3128 Hp menunjukkan laju alir fluida sebesar 231.8929 STB/Day dengan efisiensi pompa sebesar 43.5775%. Setelah dilakukan perhitungan, saat menggunakan ESP laju produksi fluida naik 59.0100% dari produksi semula.