dc.description.abstract | Kontrol struktur pada area gunung pongkor berkaitan erat dengan pembentukan alterasi zona mineralisasi emas. Metode Geofisika memiliki peran dalam melokalisir area alterasi berkaitan erat dengan zona mineralisasi emas. Area dengan nilai intensitas magnetic rendah diinterpretasikan sebagai area alterasi. Analisis nilai resistivitas dan percent frequency effect dapat diketahui kandungan mineral sulfidanya secara kualitatif. Penelitian ini merupakan analisis terintegrasi data Magnetik, Resistivitas dan Induced Polarization dalam melokalisir dan delineasi keberadaan endapan Epitermal Sulfidasi Rendah secara horizontal dan vertikal pada lapangan X PT ANTAM Tbk. Tahapan pengolahan data magnetik, antara lain trasnformasi data ke kutub (Reduce to Pole), pemisahan anomali dan analisis turunan berarah horizontal(horizontal derivative) diperoleh keberadaan zona alterasi terletak pada bagian selatan area penelitian dengan nilai intensitas magnetic < -156.6nT. Keberadaan zona alterasi diduga akibat keberadaan stuktur yang direpresentasikan nilai tinggi pada peta HGM. Sedangkan untuk mengetahui delineasi zona mineralisasi digunakan hasil pemodelan data resistivitas dan polarisasi terimbas (IP) menggunakan pemodelan inversi kuadrat terkecil (least square method). Hasil pemodelan data resistivitas dan IP menunjukan zona alterasi target yang menjadi zona mineralisasi memiliki nilai resistivitas medium sebesar 36.1-51.5 ohm.m dan nilai PFE tinggi yaitu > 3.5%. Analisis secara komprehensif untuk memvalidasi hasil ketiga data Geofisika dan geologi berupa data alterasi permukaan, litologi dan alterasi dari data bor. Analisis secara terintegrasi menunjukan adanya tiga prospek zona epithermal low sulphidation yaitu high, medium, dan low prospect. Tiga jenis klasifikasi prospek diperoleh dari hasil overlay keseluruhan data geofisika dari hasil pengolahan. | en_US |