PENGELOLAAN RISIKO PADA PENGADAAN SUKU CADANG PESAWAT DENGAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) (STUDI KASUS: PT INDONESIA AIR TRANSPORT & INFRASTRUKTUR)
Abstract
Studi kasus pada penelitian ini adalah PT. Indonesia Air Transport. Sebuah perusahaan penerbangan yang memberikan layanan penjualan sparepart pesawat dan maintenance pesawat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi penanganan risiko yang dilakukan untuk meningkatkan efesiensi operasional pada PT. Indonesia Air Transport. Metode yang digunakan adalah House of Risk (HOR). Adapun hasil observasi melalui wawancara dan hasil kuisioner dengan expert pada PT. Indonesia Air Transport didapatkan 17 risk event dan 21 risk agent. Setelah diperoleh hasil House of Risk (HOR) fase satu terdapat 8 prioritas sumber risiko yang perlu penanganan dengan ranking prioritas risiko dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah. Adapun hasil dari House of Risk (HOR) fase 2 adalah strategi penanganan secara berurutan yaitu melakukan Briefing, monitoring dan evaluasi setiap hari (PA4), melakukan internal training 3 bulan sekali (PA3), membuat standar operating procedure (SOP) untuk prosedur pengemasan barang (PA1), melakukan evaluasi dan menerapkan metode pemilihan supplier seperti Fuzzy-AHP serta memilih supplier dengan standar yang lebih ketat (PA2), melakukan koordinasi setiap hari kerja melakukan penyesuaian data antara sistem dengan aktual di lapangan dan mendata produk yang masuk ke gudang dan juga keluar gudang serta memastikan kondisi material yang ada di gudang dan di sistem sudah sesuai (PA7), melakukan koordinasi untuk menentukan deadline dalam pembuata purchase requisition (PR), menyiapkan persyaratan yang diperlukan, meneydiakan anggaran (PA9), melakukan maintenance kendaraan secara berkala (PA6), mengelola SDM yang kompeten dan membuat perencanaan dengan sistem ERP-SAP (PA5), dan mengelola SDM dengan memahami standrad produk perusahaan dan mengetahui detail setiap produk (PA8).
Kata Kunci: HOR, Risiko, Risk Agent, Risk Event, Mitigasi Risiko