IDENTIFIKASI STRUKTUR KALDERA DARI PEMODELAN INVERSI 3D GAYABERAT DI DAERAH GUNUNG GEDE-PANGRANGO JAWA BARAT
Abstract
Gunung Gede-Pangrango ini berada sebuah kompleks gunung berapi yang terletak di Jawa Barat, Indonesia. Terdapat dua puncak utama dari gunung ini, yaitu Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Metode gayaberat memanfaatkan percepatan gayaberat untuk memodelkan struktur densitas batuan dan mendeliniasi struktur bawah permukaan. Data gayaberat yang digunakan pada penelitian ini adalah data satelit GGMPlus dengan luasan area sebesar 54 km x 35 km, diperoleh 38552 titik pengukuran dengan spasi antar titik 220 m. Data satelit ini merupakan nilai FAA sehingga hanya perlu dilakukan koreksi bouguer dan koreksi terrain untuk memperoleh nilai CBA. Namun sebelumnya dilakukan perhitungan densitas rata-rata menggunakan metode Parasnis diperoleh nilai sebesar 2.37 gr/cc pada daerah penelitian ini. Untuk pemodelan inversi 3D gayaberat ini digunakan data residual maka perlu dilakukan pemisahan anomali menggunakan polynomial regression dengan simple planar surface orde 1. Pemodelan inversi 3D ini menggunakan bahasa pemograman Fortran dan Octave dengan metode berbasis conjugate gradient. Pada hasil pemodelan inversi 3D ini menunjukkan nilai densitas rendah sesuai dengan peta anomali residual, diinterpretasi sebagai struktur kaldera karena adanya anomali yang melingkar (circular feature) pada lapisan 4 (kedalaman 2.35 km) hingga ke lapisan 6 (kedalaman 5.85 km) dengan rentang nilai -227 kg/m^3 hingga (-43) kg/m^3 relatif terhadap 2370 kg/m^3 dengan dimensi 12 km x 6 km. Keberadaan struktur kaldera ini berpotensi untuk bertindak sebagai wadah untuk berkembangnya sistem panasbumi pada daerah Gunung Gede-Pangrango.