PERAN SELANDIA BARU SEBAGAI MIDDLE POWER DALAM MENGATASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI SECRETARIAT OF THE PACIFIC REGIONAL ENVIRONMENT PROGRAMME (SPREP) ERA PEMERINTAHAN JACINDA ARDERN
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui mengenai peran Selandia Baru sebagai
middle power dalam mengatasi perubahan iklim melalui Secretariat of the Pacific
Regional Environment Programme (SPREP) pada era pemerintahan Jacinda
Ardern. Perubahan iklim telah menjadi ancaman eksistensial bagi masyarakat
Kepulauan Pasifik yang telah memberikan dampak hampir pada seluruh bidang di
kawasan ini. Sebagai negara maju yang juga mempunyai identitas Pasifik, Selandia
Baru dituntut untuk mengatasi permasalahan ini oleh anggota SPREP. Selandia
Baru pun mulai menyoroti permasalahan ini, khususnya di era pemerintahan
Jacinda Ardern. Namun hal ini menjadi permasalahan bagi Selandia Baru
mengingat negaranya hanya merupakan middle power. Penelitian ini menggunakan
konsep middle power yang dicetuskan oleh Henrikson yang terdiri dari dua
variabel, yakni planetary management dan bridge-building. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa peran dominan yang dilakukan oleh Selandia Baru dalam
mengatasi perubahan iklim melalui SPREP yakni planetary management atau
dengan meningkatkan kapasitas teknis organisasi tersebut. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan data
sekunder yang didapatkan dari internet.