Show simple item record

dc.contributor.authorAprida, Arnetha Isnaeni
dc.date.accessioned2023-09-09T05:22:59Z
dc.date.available2023-09-09T05:22:59Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/10308
dc.description.abstractTulisan ini bertujuan untuk mengetahui mengenai peran Selandia Baru sebagai middle power dalam mengatasi perubahan iklim melalui Secretariat of the Pacific Regional Environment Programme (SPREP) pada era pemerintahan Jacinda Ardern. Perubahan iklim telah menjadi ancaman eksistensial bagi masyarakat Kepulauan Pasifik yang telah memberikan dampak hampir pada seluruh bidang di kawasan ini. Sebagai negara maju yang juga mempunyai identitas Pasifik, Selandia Baru dituntut untuk mengatasi permasalahan ini oleh anggota SPREP. Selandia Baru pun mulai menyoroti permasalahan ini, khususnya di era pemerintahan Jacinda Ardern. Namun hal ini menjadi permasalahan bagi Selandia Baru mengingat negaranya hanya merupakan middle power. Penelitian ini menggunakan konsep middle power yang dicetuskan oleh Henrikson yang terdiri dari dua variabel, yakni planetary management dan bridge-building. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peran dominan yang dilakukan oleh Selandia Baru dalam mengatasi perubahan iklim melalui SPREP yakni planetary management atau dengan meningkatkan kapasitas teknis organisasi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan data sekunder yang didapatkan dari internet.en_US
dc.subjectSelandia Baruen_US
dc.subjectJacinda Ardernen_US
dc.subjectMiddle Poweren_US
dc.subjectSPREPen_US
dc.subjectPasifiken_US
dc.subjectPerubahan Iklimen_US
dc.titlePERAN SELANDIA BARU SEBAGAI MIDDLE POWER DALAM MENGATASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI SECRETARIAT OF THE PACIFIC REGIONAL ENVIRONMENT PROGRAMME (SPREP) ERA PEMERINTAHAN JACINDA ARDERNen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record