Show simple item record

dc.contributor.authorPutri, Andini
dc.date.accessioned2023-09-09T09:17:38Z
dc.date.available2023-09-09T09:17:38Z
dc.date.issued2023-09-07
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/10311
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara maritim di kawasan Asia Tenggara yang berada pada garis khatulistiwa. Secara geografis, Indonesia terletak pada 3 lempengan dunia atau Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yang menyebabkan daerah di Indonesia sering terjadi potensi gempa bumi. Bencana gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia tidak hanya memakan banyak korban jiwa, Penyebab utama adanya korban jiwa bukanlah akibat gempa bumi, melainkan kegagalan bangunan yang tidak mampu menahan beban horizontal selama terjadinya gempa bumi. Penanggulangan bencana dititik beratkan pada kegiatan pencegahan, mitigasi, kewaspadaan untuk memperkecil dan mengurangi resiko dampak yang disebabkan oleh bencana alam. Dalam langkah-langkah penyelamatan bencana gempa bumi, tim SAR (Search And Rescue) sering menggunakan produk berupa lifting bag yang digunakan untuk menyelamatkan korban yang tertimpa reruntuhan bangunan. Lifting bag merupakan peralatan pendukung yang sangat berguna untuk menahan beban berat dalam hal rescue atau penyelamatan korban yang terhimpit beban berat, seperti pada kecelakaan kendaraan atau reruntuhan bangunan. Peralatan lifting bag ini umumnya terdiri dari karet dengan lapisan serat sintetis berupa serat aramid atau nilon yang tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk serta harus mampu mengangkat beban hingga 100 ton. Adanya serat (aramid/nilon) ini berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tarik (tensile strength) dan kekuatan sobek (tear strength). Pada saat digunakan, lifting bag inflasi dengan kompresi udara pada tekanan 12 bar (174 Psi). Lifting bag juga harus memiliki sifat low permeability agar udara tidak mudah keluar dan memiliki compression set yang rendah agar setelah penggunaan lifting bag dapat kembali ke bentuk semula. Selain itu, lifting bag juga harus memiliki ketahanan terhadap panas (flame resistance), ketahanan terhadap bahan yang mudah terbakar (fuel/oil resistance) maupun bahan kimia (chemical resistance). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar penelitian tentang “Pengaruh Variasi Rasio RSS1/CR terhadap Sifat Mekanik Inner Rubber Lifting Bag pada Keadaan Normal (Tidak Dilakukan Proses Aging) dan Setelah Proses Aging.” Dapat dilanjutkan dengan melakukan pengujian tahan api (flame resistance) untuk dapat membuktikan bahwa chloroprene rubber (CR) merupakan tahan panas (heat resistance).en_US
dc.subjectLifting Bag, Chloroprene Rubber, Compression Seten_US
dc.titlePENGARUH VARIASI RASIO RSS1/CR TERHADAP SIFAT MEKANIK INNER RUBBER LIFTING BAG PADA KEADAAN NORMAL (TIDAK DILAKUKAN PROSES AGING) DAN SETELAH PROSES AGINGen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record