Identifikasi Intrusi Air Laut Pada Daerah Amurang Menggunakan Metode Resistivity
Abstract
Amurang merupakan salah satu daerah yang terletak di kawasan pesisir Provinsi Sulawesi Utara, Minahasa Selatan, dan memiliki potensi bencana abrasi pantai karena adanya intrusi air laut. Pemetaan dan identifikasi lithologi serta kondisi struktur geologi bawah permukaan pada daerah ini menjadi tujuan utama dari penelitian ini untuk mengantisipasi potensi bencana yang ada. Metode Geolistrik merupakan salah satu metode Geofisika yang diterapkan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dimana metode geolistrik merupakan metode geofisika yang digunakan untuk mengukur variasi nilai resistivitas listrik dari bumi atau batuan di bawah permukaan. Pada penelitian ini, terdapat 6 lintasan geolistrik pada area ini dengan panjang lintasan mulai dari 100 meter sampai dengan 175 meter dengan jarak antara elektroda adalah 5 meter. Tentunya untuk mendapatkan gambaran kondisi bawah permukaan, perlu dilakukan pemodelan dengan menggunakan resistivitas 2D berdasarkan data geolistrik daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan software pemodelan berbasis python bernama ResIPy. Pemodelan 2D yang dilakukan pada penelitian ini merupakan pemodelan inversi dengan menggunakan metode inversi “Regularized Inversion with Linear Filtering”. Diharapkan dengan menggunakan metode inversi, akan diperoleh hasil citra bawah permukaan yang menggambarkan bagaimana kondisi bawah permukaan daerah Amurang berdarakan pada variasi nilai resistivitasnya. Hasil yang ditunjukkan dari pemodelan 2D resistivitas pada penelitian ini adalah terlihat jelas bahwa kondisi bawah permukaan daerah amurang didominasi oleh batuan lempung yang telah tersaturasi oleh air asin.