GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR DAERAH SIMPANG EMPAT, KABUPATEN TANAH BUMBU, KALIMANTAN SELATAN
Abstract
Penelitian ini dilakukan di daerah Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan dan secara geografis terletak pada koordinat 115° 57’ 57,6” BT - 116° 0’ 21, 7” BT dan 3° 20’ 13,7” LS - 3° 22’ 44,2” LS dengan luas daerah penelitian sekitar 20 km2. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi dan sejarah geologi pada daerah penelitian dan secara khusus untuk mempelajari struktur geologi yang terbentuk di daerah penelitian meliputi analisis geometri, dinamika, dan kinematika dari struktur geologi daerah penelitian. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima tahap yaitu tahap persiapan, tahap studi pendahuluan, tahap pemetaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan. Geomorfologi daerah penelitian terbagi menjadi dua satuan geomorfologi yaitu Satuan Punggungan Antiklin Tersesarkan dan Satuan Dataran Denudasional. Stratigrafi daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga satuan stratigrafi tidak resmi yaitu Satuan Serpentinit, Satuan Batupasir Sisipan Batulempung dan Batubara, dan Satuan Batulempung. Struktur yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari Antiklin Gunung Besar, Sesar Menganan Turun Sungai Kecil, Sesar Turun Mengiri Sarigadung, Sesar Turun Menganan Gunung Besar, Sesar Turun Menganan Bamas, Sesar Geser Mengiri Turun Paluh, dan Sesar Turun Menganan Parlin. Sejarah geologi daerah penelitian diawali dari pada umur Jura dimana terbentuk batuan dasar berupa Satuan Serpentinit sebagai lantai Samudra kemudian satuan ini bergerak ke utara hingga bertumbukan dengan Lempeng Sundaland. Pada awal Eosen Akhir terendapkan Satuan Batupasir sisipan Batulempung dan Batubara yang diikuti pengendapan Satuan Batulempung pada akhir Eosen Akhir pada lingkungan estuarin. Selanjutnya pengendapan terus terjadi pada Cekungan Asem-Asem hingga umur Kuarter. Namun pada umur Miosen Tengah terjadi pengangkatan yang membentuk Antiklin Gunung Besar dan sesar geser hingga pada umur Pliosen – Plistosen terbentuk lagi sesar geser dan sesar normal yang memotong pengankatan batuan di daerah penelitian.