dc.description.abstract | Indonesia mempunyai dampak lingkungan yang terjadi pada industri pertambangan dengan contoh ialah kandungan logam terlarut dalam air tambang. Kandungan logam terlarut dalam air tambang ialah Al, Fe, Cu, Ca, Mg, Na serta beberapa unsur minor lainnya. Kandungan logam terlarut ini menyebabkan pencemaran air dan tanah yang disebut Air Asam Tambang (AAT). AAT merupakan air dengan kandungan pH rendah (dibawah 4) dan logam terlarut dalam air limpasan. AAT terbentuk dari bertemunya tiga komponen, yaitu batuan yang mengandung sulfat, air dan udara. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis potensi AAT dari batuan sampel dengan beberapa pengujian yaitu Uji pH pasta, Uji NAG, Uji ANC, dan Uji S-Total. Pada uji pH pasta menggunakan alat pH meter khusus untuk tanah, uji NAG dan ANC menggunakan alat Autotitrator, dan uji S-Total menggunakan alat Furnace. Hasil analisis yang didapatkan dari penelitian ini ialah dari hasil NAPP membuktikan bahwa Sampel yang memiliki sangat berpotensi membentuk asam yaitu sampel 6, sampel 12, dan sampel 39. Sampel yang cukup berpotensi membentuk asam yaitu sampel 1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 11, 14, 17, 18, 19, 20, 22, 25, 29, 32, dan 37. Kemudian, sampel yang rendah berpotensi membentuk asam yaitu sampel 7 dan sampel 38, sedangkan sampel yang tidak berpotensi membentuk adanya asam yaitu sampel 8, 13, 15, 21, 23, 24, 26, 27, 30, 31, 33, 34, 35, dan 36. Dapat disimpulkan Sebagian besar sampel memiliki potensi dalam membentuk asam atau berpotensi membentuk AAT. | en_US |