dc.contributor.author | Nurdiana | |
dc.date.accessioned | 2023-12-10T06:57:20Z | |
dc.date.available | 2023-12-10T06:57:20Z | |
dc.date.issued | 2023-11-17 | |
dc.identifier.citation | APA | en_US |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/10643 | |
dc.description | PT IPC Terminal Petikemas, sebuah penyedia layanan terminal petikemas, berkomitmen untuk meningkatkan operasionalnya. Salah satu indikator kinerja penting dalam mengevaluasi terminal petikemas adalah box crane hour. Banyak faktor yang memengaruhi kinerja box crane hour, termasuk fasilitas bongkar muat, keterampilan operator, karakteristik kapal, dan karakteristik kontainer. Penelitian ini berfokus pada PT IPC Terminal Petikemas Area Tanjung Priok 1 Zona 1, yang merupakan terminal tertua yang menggunakan Terminal Operation System. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kinerja box crane hour untuk meningkatkan efisiensi operasional. Analisis menggunakan model regresi linier berganda menunjukkan bahwa, secara parsial, fasilitas bongkar muat dan karakteristik kapal memiliki pengaruh positif dan
signifikan pada kinerja box crane hour, dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,000 dan 0,004. Namun, keterampilan operator dan karakteristik kontainer, meskipun berhubungan positif, tidak signifikan terhadap kinerja box crane hour. Perbedaan temuan ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya mungkin disebabkan oleh perbedaan lingkungan kerja dan indikator penelitian. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F hitung > F tabel, dengan 14,635 > 2,531 dan nilai signifikansi 0,000, yang kurang dari 0,05. Oleh karena itu, H5 diterima, yang berarti fasilitas bongkar muat, keterampilan operator, karakteristik kontainer, dan karakteristik kapal secara bersama-sama memengaruhi kinerja box crane hour. Berdasarkan nilai R Square, sekitar 50,2% kinerja box crane hour dapat dijelaskan oleh empat variabel bebas yang digunakan: fasilitas bongkar muat, keterampilan operator, karakteristik kontainer, dan karakteristik kapal. Sisanya sebesar 49,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Selanjutnya, dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats), strategi yang diusulkan termasuk modernisasi peralatan bongkar muat yang sering mengalami kerusakan, perawatan preventif yang rutin, pengembangan Terminal Operation System, pelatihan karyawan, memperluas pasar sehingga tidak bergantung pada pelanggan utama, dan peningkatan kerja sama antar grup. Kesimpulannya, penelitian ini
mengindikasikan bahwa faktor-faktor tertentu memengaruhi kinerja box crane hour di PT IPC Terminal Petikemas Area Tanjung Priok 1 Zona 1. Dengan strategi yang sesuai, perusahaan dapat mengatasi kelemahan internal dan menghadapi ancaman eksternal untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keberlanjutan bisnis. | en_US |
dc.description.abstract | PT IPC Terminal Petikemas, a container terminal service provider, is committed to improving its operations. One of the important performance indicators in evaluating container terminals is box crane hour. Many factors affect box crane hour performance, including loading and unloading facilities, operator skills, vessel characteristics, and container characteristics. This research focuses on PT IPC Terminal Petikemas Area Tanjung Priok 1 Zone 1, which is the oldest terminal using the Terminal Operation System. This study aims to analyze the factors that affect box crane hour performance to improve operational efficiency. Analysis using multiple linear regression models shows that, partially, loading and unloading facilities and vessel characteristics have a positive and significant influence on box crane hour performance, with significance values of 0.000 and 0.004, respectively. However, operator skills and container characteristics, although positively related, were not significant to box crane hour performance. This difference in findings compared to previous studies may be due to differences in work environment and research indicators. Furthermore, the results show that the calculated F value > F table, with 14.635 > 2.531 and a significance value of 0.000, which is less than 0.05. Therefore, H5 is accepted, which means that loading and unloading facilities, operator skills, container characteristics, and ship characteristics jointly affect box crane hour performance. Based on the R Square value, about 50.2% of the box crane hour performance can be explained by the four independent variables used: loading and unloading facilities, operator skills, container characteristics, and ship characteristics. The remaining 49.8% is influenced by other variables not examined in this study. Furthermore, using the SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) analysis method, the proposed strategies include modernization of stevedoring equipment that frequently breaks down, regular preventive
maintenance, development of a Terminal Operation System, employee training, expanding the market so as not to rely on major customers, and increased cooperation between groups. In conclusion, this study indicates that certain factors affect the performance of box crane hour at PT IPC Terminal Petikemas Area Tanjung Priok 1 Zone 1. With appropriate strategies, the company can overcome internal weaknesses and face external threats to improve operational efficiency and business sustainability. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Universitas Pertamina | en_US |
dc.subject | Box Crane Hour, Multiple Linear Regression, SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) | en_US |
dc.title | ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BOX CRANE HOUR (STUDI KASUS: PT IPC TERMINAL PETIKEMAS AREA TANJUNG PRIOK 1) | en_US |
dc.type | Other | en_US |