• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Faktor Pengambat AICHR Untuk Menegakkan HAM dalam Konflik Etnis Rohingya-Pemerintah Myanmar

    Thumbnail
    View/Open
    TUGAS AKHIR_FISA.pdf (5.263Mb)
    Date
    2020-02-18
    Author
    Faurika, Fisa
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Konflik etnis yang terjadi di Myanmar yang melibatkan kelompok muslim Rohingya dan Pemerintah Myanmar sulit ditemukan titik tengahnya. Perbedaan fisik, bahasa dan agama dijadikan alasan oleh pemerintah Myanmar untuk tidak menjadikan etnis Rohingya ini sebagai bagian kelompok dari masyarakat negaranya. Pemerintah Myanmar berasumsi bahwa etnis Rohingya merupakan pendatang atau imigran gelap yang tidak dapat diakui sebagai warga negara. Akar konflik ini terbagi kedalam banyak faktor yang menyebabkan kasus ini menjadi sorotan publik di lingkup internasional. Rohingya sendiri merupakan etnis minoritas di Myanmar yang kerap mendapatkan perlakuan tidak adil dan bersifat diskriminatif dari pemerintah Myanmar. Konflik ini sulit untuk diselesaikan dikarenakan alasan utama terjadinya konflik ialah perseteruan mengenai perbedaan agama antara kelompok muslim dan Budha.. ASEAN sebagai organisai yang membawahi negara-negara Asia Tenggara termasuk Myanmar, dituntut untuk berperan sebagai subjek penengah yang membantu proses penyelesaian konflik dan menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Namun, pada nyatanya sistem yang dianut ASEAN tidak mengubah keadaan etnis Rohingya yang terus diperlakukan berbeda dengan masyarakat Myanmar pada umumnya. Sebagai sebuah entitas regional yang menaungi negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, ASEAN memegang peranan yang sangat krusial dalam menjaga stabilitas kawasan melalui pengaturan-pengaturan politik, sosial budaya, ekonomi, keamanan, dan aspek lain seperti isu kemanusiaan. Pembentukan AICHR merupakan salah satu bentuk perpanjangan peran ASEAN dalam bidang kemanusiaan yang memegang kepentingan sebagai komisi penyelesaian konflik yang berkaitan dengan pelanggaran HAM. Namun, pada nyatanya pengaplikasian AICHR masih dihadapkan oleh banyak hambatan yang berujung pada inefektivitas sebuah fungsi. Tulisan ini akan membahas hal yang melatarbelakangi inefektivitas kinerja AICHR dalam penyelesaian konflik Rohingya.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/1071
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV