Show simple item record

dc.contributor.authorPutri, Nabila Adekayanti Alia
dc.date.accessioned2024-01-09T07:37:16Z
dc.date.available2024-01-09T07:37:16Z
dc.date.issued2023-08-29
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/10759
dc.descriptionKebutuhan minyak bumi yang akan terus mengalami peningkatan dengan berjalannya waktu. Peningkatan ini tidak hanya dipengaruhi oleh permintaan atas bahan bakar minyak dan non-bahan dengan nilai tinggi yang dibutuhkan oleh sektor industri. Oleh karena itu, untuk memenuhi permintaan dapat melibatkan supply chain management dari proses produksi bahan bakar oleh supplier sampai dengan proses pengiriman produk kepada konsumen. Supply chain management diharapkan dapat menyediakan strategi untuk menyelesaikan masalah-masalah terhadap proses pengadaan barang, pengelolaan, hubungan, dan penentuan level dari outsourcing. Dalam manajemen rantai pasok dapat memastikan dengan adanya pendistribusian produk secara tepat dalam kualitas, kuantitas, dan tepat waktu. Menurut (Ayers, 2009), supply chain merupakan proses dalam siklus hidup produk memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan dengan produk dan layanan fisik dari pemasok yang terhubung dari informasi, keuangan, fisik, dan pengetahuan. Pada awal mula rantai pasok (supply chain) dalam campuran biodiesel yaitu produsen, penerimaan, penyimpanan, pencampuran, dan pendistribusian dalam kualitas bahan bakar dapat memenuhi persyaratan yang diterima oleh konsumen sesuai spesifikasi untuk menjaga kualitas campuran. Proses dari rantai pasok dapat mencari bahan, merancang produk, membuat maupun mengangkut, memperbaiki, dan menjual produk barang dan layanan. Kebijakan yang digunakan pengembangan energi terbarukan termasuk bioenergi di Indonesia menerapkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional bertujuan untuk mengarahkan untuk mewujudkan upaya keamanan pasokan energi dalam energi (ESDM, 2021). Bahan bakar dalam pembuatan dari sumber daya nabati (BBN, biofuel) yang sebagai bahan bakar cair alternatif untuk mensubstitusi BBM, namun selain dapat diperbarui atau terbarukan juga lebih ramah lingkungan dan diproduksi melalui memanfaatkan sumber daya lokal. Biodiesel adalah bentuk campuran atau bahan bakar campuran biodiesel dan paling maju dari pemanfaatannya di Indonesia, kemudian BBN oksigenat dalam pencampur minyak diesel yaitu fatty acid methyl ester (FAME) dan proses transesterifikasi minyak sampai lemak dengan metanol, pemanfaatan dalam biodiesel menetapkan campuran 30% biodiesel di dalam minyak solar (B30) atau campuran biodiesel 35% (B35). PT Pertamina Patra Niaga adalah perusahaan yang berfokus pada bisnis perdagangan dan pemasaran produk-produk energi. PT Pertamina Patra Niaga bergerak di bidang perdagangan energi dan berperan penting dalam memastikannya ketersediaan dan distribusi produk energi yang andal di Indonesia dengan mendukung perkembangan sektor energi nasional, serta solusi energi untuk pelanggan dan mitra bisnis. Dengan demikian, penulis memilih PT Pertamina Patra Niaga sebagai tempat pelaksanaan Kerja Praktik. Diharapkan dengan adanya Kerja Praktik ini dapat menunjang pengetahuan dan praktik di Fungsi Biofuel & Additive Supply Chain.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titleAKTIVITAS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PERENCANAAN PENDISTRIBUSIAN FAME KE TBBM DI SUPPLY AND DISTRIBUTION OPERATION PT PERTAMINA PATRA NIAGAen_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record