Show simple item record

dc.contributor.authorWilbert, Adrianus Fraderic; An-nuuru, Ayu Shimma Dyanna Mahardika; Tengko, Angelia Christy
dc.date.accessioned2024-02-27T03:04:16Z
dc.date.available2024-02-27T03:04:16Z
dc.date.issued2024-02-06
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11031
dc.description.abstractGliserol dihasilkan dari produksi biodiesel. Produksi gliserol semakin meningkat seiring dengan peningkatan produksi biodiesel sebagai sumber energi, terutama sebagai bahan bakar organik. Di Indonesia, biodiesel menunjukan tren positif dalam produksinya, yang didukung oleh mandatori pemerintah terkait penggunaan B20, B30 hingga B45. Gliserol yang dihasilkan umumnya memiliki kemurnian sekitar 60-80%, yang dikenal sebagai crude glycerol. Crude glycerol perlu dioleh kembali untuk mencapai kemurnian minimal 99.5%. Namun, harga gliserol di pasaran semakin menurun seiring dengan ketersediaan yang melimpah. Disisi lain gliserol memiliki banyak manfaat dalam berbagai industri, seperti pemanfaatan gliserol menjadi hidrogen untuk memaksimalkan nilai dari gliserol. Sehingga, pabrik ini dirancang untuk memperoleh hidrogen biru, yaitu jenis hidrogen yang pada produksinya tidak menghasilkan emisi berbahaya bagi lingkungan dan dilengkapi dengan merode pemisahan karbon dioksida atau carbon capture (CC) dengan kapasitas 28,202 ton/tahun. Hidrogen yang diproduksi mencapai kemurnian 99%. Pabrik didirikan di Tuban dengan lahan seluas 53,856 m2 dan beroperasi secara kontinu selama 330 hari per tahun. Bahan baku gliserol diperoleh dari PT Wilmar Nabati Indonesia sebagai produsen biodiesel di Indonesia. Sedangkan, kebutuhan air untuk proses diperoleh dari air laut dengan kapasitas 180,034.38 kg/jam. Gliserol dan air sebagai bahan baku utama melewati serangkaian proses, diantaranya proses steam reforming dengan konversi gliserol menjadi hidrogen sebesar 99% dan water gas shift untuk memaksimalkan produksi hidrogen dan mengkonversi karbon monoksida menjadi karbon dioksida yang akan ditangkap menggunakan pressure swing adsorption. Berdasarkan analisis kelayakan, pabrik hidrogen ini tergolong ke dalam risiko yang tinggi karena menggunakan unit dengan suhu dan tekanan yang tinggi dengan nilai ROI sebelum pajak sebesar 52.6%.en_US
dc.titlePRARANCANGAN PABRIK HIDROGEN DARI CRUDE GLISEROL MELALUI STEAM REFORMING DENGAN CARBON CAPTURE MENGGUNAKAN ADSORPTION BERKAPASITAS 28202 TON/TAHUNen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record