Identifikasi Kualitas dan Potensi Air Permukaan dengan Analisa Neraca Air Pada Daerah Aliran Sungai Cikapundung,Bandung Raya, Provinsi Jawa Barat
Abstract
Bandung Raya adalah salah satu perkotaan yang dalam satu dekade terakhir ini mengalami
kemajuan yang sangat signifikan. Sehingga keperluan air bersih pemukiman dan air baku industri
terus meningkat. Sungai Cikapundung adalah salah satu sungai yang berada pada daerah Bandung
Raya Jawa Barat dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 400,84 Km2 dan panjang sungai lebih
kurang 28 kilometer. Kenampakan permukaan pada DAS Cikapundung yaitu perbukitan
bergelombang pada bagian utara, dan dataran pada bagian selatan. Terdapat Sesar Lembang pada
DAS ini. Litologi batuan pada DAS Cikapundung didominasi oleh tuf pasir, dan tuf lempung, yang
berumur Kuarter Awal-Kuarter Akhir. Presentase tutupan lahan lahan terbuka pada DAS
Cikapundung selama 10 tahun terakhir terus berkurang, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang
terjadi pada daerah ini. Untuk mengetahui potensi air yang terdapat pada DAS Cikapundung dengan
melakukan perhitungan neraca air menggunakan metode perhitungan F.J.Mock dan data klimatologi
dari BMKG tahun 2013-2022. Curah hujan pada DAS Cikapundung selalu meningkat setiap bulang
Oktober hingga Desember, hal ini mencirikan sedang terjadi musim hujan pada DAS Cikapundung
pada periode tersebut, sebaliknya pada bulan Juni hingga September terjadi penurunan curah hujan
yang signifikan hingga mendekati 0 pada DAS Cikapundung tersebut, hal ini menandakan bahwa
pada periode tersebut DAS Cikapundung sedang mengalami musim kemarau. Dari hasil perhitungan
neraca air yang telah dilakukan diketahui potensi dari air Sungai Cikapundung sebesar 53.449.365
m3
/ tahun. Kualitas dari air Sungai Cikapundung berdasarkan sampel air yang diambil pada beberapa
titik Sungai, mengindikasikan bahwa sungai tersebut tercemar sedang mendekati tercemar berat.
Penyebab pencemaran yang terjadi pada Sungai Cikapundung berupa limbah rumah tangga, limbah
industri, limbah peternakan, dan limbah perkebunan.