Show simple item record

dc.contributor.authorVerenia, Ditha
dc.date.accessioned2024-03-15T04:50:27Z
dc.date.available2024-03-15T04:50:27Z
dc.date.issued2024-03-15
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11288
dc.description.abstractSetiap harinya, DKI Jakarta menghasilkan sampah sebanyak 7.2 ton, yang tentunya sangat berpengaruh terhadap lingkungan. Polusi yang paling dominan di dunia adalah polusi plastik, mencapai 79%, hampir mayoritas manusia terindikasi tercemar mikroplastik melalui makanan dan minuman. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat terhadap mikroplastik dalam makanan, menggunakan Contingent Valuation Method (CVM) dengan metode perhitungan Willingness to Pay (WTP), yang memperhitungkan preferensi individu masyarakat dalam menilai barang publik yang sulit dihitung nilai pasarnya. Penelitian kuesioner ini menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel dari masyarakat, dan hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik masyarakat DKI Jakarta, khususnya tingkat kesadaran terhadap mikroplastik dalam makanan, masih kurang, sebagaimana terlihat pada Hasil menunjukkan bahwa sebagian masyarakat tidak bersedia membayar (mengasumsikan Rp.0) untuk produk tertentu, seperti minuman bersoda (13%), somay (11%), bumbu garam (9%), bakso (7%), telur gulung (8%), minuman teh instan, sari jeruk instan, dan sari buah instan (masing-masing sebesar Rp. 1000), kerang hijau (10%), kerang air tawar (7%), ikan mujair (6%), ikan beutik (7%), dan ikan nila (5%). Dapat disimpulkan bahwa masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap bahaya mikroplastik dalam makanan, yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Variabel independen seperti pengetahuan masyarakat (40%), perilaku (29.6%), dan kebiasaan mengkonsumsi makanan tercemar (38.9%) berpengaruh terhadap tingkat kesadaran masyarakat terhadap mikroplastik dalam makanan. Nilai rata-rata WTP responden untuk 13 jenis makanan dan minuman serta area yang disertifikasi, menunjukkan hasil berbeda, misalnya untuk minuman bersoda sebesar Rp. 2.553, somay Rp. 2.407, bumbu garam Rp. 2.932, bakso Rp. 2.528, telur gulung Rp. 2.496, minuman teh instan, sari jeruk instan, dan sari buah instan masing-masing Rp. 2.670, Rp. 2.501, dan Rp. 1000, serta untuk area tersertifikasi, seperti kerang hijau, kerang air tawar, ikan mujair, ikan beutik, dan ikan nila masing-masing sebesar Rp. 2.730, Rp. 2.631, Rp. 2.838, Rp. 2.768, dan Rp. 2.761. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai Willingness to Pay (WTP) adalah variabel pendapatan, usia, serta pendidikan.en_US
dc.subjectMikroplastik, Willingness to Pay, Contingent Valuation Method, Variabel independen, Valiabel Dependen.en_US
dc.titleAnalisis Awareness Masyarakat Terhadap Mikroplastik pada Makanan Menggunakan Metode Willingness to Pay di Daerah DKI Jakartaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record