• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS
    • ECONOMICS (ILMU EKONOMI)
    • DISSERTATIONS AND THESES (EC)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS
    • ECONOMICS (ILMU EKONOMI)
    • DISSERTATIONS AND THESES (EC)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    NILAI EKONOMI TOTAL HUTAN MANGROVE DI KAWASAN KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR

    Thumbnail
    View/Open
    Laporan TA_103220041_Sri Wahyuni.pdf (2.260Mb)
    Date
    2024-03-23
    Author
    Wahyuni, Sri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Hutan Mangrove di kawasan Kota Bontang memiliki berbagai manfaat seperti mendorong produksi sektor perikanan, habitat bagi satwa langka Bekantan, hingga menyerap dan menyimpan karbon. Namun, luasan lahan hutan Mangrove di kota Bontang semakin berkurang. Oleh karena itu, penilaian ekonomi total terhadap kawasan Mangrove dilakukan dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kesediaan membayar masyarakat untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari hutan Mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ekonomi total hutan Mangrove di kawasan kota Bontang adalah sebesar Rp20.387.880.927 per tahun. Kemudian, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang signifikan memengaruhi kesediaan membayar atau WTP dari responden terhadap hutan Mangrove dan Bekantan yaitu bid, jenis kelamin, dan pendapatan. Pada model keberadaan mangrove, Variabel bid dan jenis kelamin (1=laki-laki) memiliki arah yang negatif. Hal ini berarti bahwa peningkatan nominal bid akan mengurangi probabilitas responden untuk bersedia membayar terhadap keberadaan Mangrove. Kemudian jika responden tersebut adalah laki-laki maka probabilitas untuk bersedia membayar terhadap keberadaan mangrove lebih kecil dari perempuan. Sedangkan, variabel pendapatan (1= > Rp3.400.000) menunjukkan arah yang positif. Hal ini berarti bahwa responden dengan penghasilan diatas Upah Minimum Kota (UMK) memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk bersedia membayar terhadap keberadaan mangrove daripada responden dengan penghasilan dibawah atau setara UMK. Begitu pula pada model Bekantan, Variabel bid dan jenis kelamin (1=laki-laki) memiliki arah yang negatif. Sedangkan, variabel pendapatan (1= > Rp3.400.000) menunjukkan arah yang positif.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11545
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (EC)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV