Show simple item record

dc.contributor.authorAtmaja, Muhammad Reyhan Surya
dc.date.accessioned2024-03-25T13:58:05Z
dc.date.available2024-03-25T13:58:05Z
dc.date.issued2024-02-15
dc.identifier.citationAPA 6then_US
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11635
dc.descriptionPada penelitian ini akan membahas perbandingan proyek keekonomian pada Lapangan X antara penggunaan artificial lift PCTGL maupun TTESP. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Artificial Lift TTESP dianggap dianggap lebih layak dan lebih menarik dari segi keekonomian.en_US
dc.description.abstractPada penelitian ini akan membahas perbandingan keekonomian proyek PCTGL dan TTESP yang dilatarbelakangi oleh kesuksesan Sumur Alfa pada pemasangan TTESP yang menjadi sumur pertama di Indonesia yang menggunakan pompa TTESP sebagai metode pengangkatan buatan. Terlebih lagi pada kondisi perusahaan yang sedang mengalami penurunan dan sudah sulit untuk mengandalkan injeksi gas sebagai metode artificial lift. Maka dari itu penulis membahas mengenai perbandingan proyek keekonomian pada Lapangan X antara penggunaan artificial lift PCTGL maupun TTESP. Dengan begitu pembahasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada perusahaan dan pembaca setelah mendapatkan nilai kelayakan proyek antara kedua metode proyek. Jika memang pada parameter keekonomian TTESP lebih baik daripada PCTGL, diharapkan ke depannya pada kandidat sumur-sumur yang cocok dari segi karakteristik produksinya untuk dipasang TTESP, sudah terdapat gambaran kasar seperti biaya yang dibutuhkan dan pendapatan yang dihasilkan. Pada pembahasan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan penggunaan injeksi sebagai artificial lift pada sumur lapangan X. Metode yang dipergunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode kuantitatif dan komparatif pada penyajian datanya. Terdapat 20 sumur PCTGL dan TTESP yang nantinya akan dibandingkan dari kebutuhan biaya dan pendapatan yang dihasilkan. Setelah data didapat, selanjutnya data diolah menggunakan Microsoft Excel yang selanjutnya dapat dianalisis dan diambil kesimpulannya. Pada penelitian yang penulis lakukan, hasilnya menunjukkan pada proyek keekonomian PCTGL dihasilkan NPV sebesar 0,29 MMUSD, IRR sebesar 11,84%, DPI sebesar 1,03 dan POT sebesar 1,5 Tahun. Pada pemasangan TTESP menghasilkan NPV sebesar 14,96 MMUSD, IRR sebesar 4052%, DPI sebesar 39,62 dan POT sebesar 0,02 Tahun. Setelah melihat perbandingan parameter keekonomian tersebut, kesimpulannya adalah pemasangan pompa TTESP pada Lapangan X dianggap lebih menarik daripada PCTGL dari segi keekonomian. Dengan catatan perlu memperhatikan apakah kondisi lapangan melewati sensitivitas yang sudah dilakukan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMuhammad Reyhan Surya Atmajaen_US
dc.subjectParameter Keekonomianen_US
dc.subjectPCTGLen_US
dc.subjectPHSSen_US
dc.subjectTTESPen_US
dc.titleAnalisis Perbandingan Keekonomian antara Permanent Coil Tubing Gas Lift (PCTGL) dengan Thru-Tubing Electrical Submersible Pump (TTESP) pada Lapangan Xen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record