dc.description.abstract | Analisis Perbandingan Kontrak Hulu Minyak Dan Gas Bumi Di Negara Indonesia Dan Malaysia Pada Pengembangan Lapangan Dengan Sumur Sisipan. Penelitian ini membandingkan kontrak industri hulu migas dengan menggunakan indikator keekonomian kontraktor migas seperti NPV, IRR, POT, dan PIR. Berbeda dengan penelitian yang sudah ada, Perbandingan ini lebih ditekankan terhadap negara Indonesia dan Malaysia. Dengan menggunakan Tiga skema rezim fiskal, yaitu PSC Cost Recovery, PSC Gross Split dan PSC Malaysia R/C. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui apakah Indonesia dapat bersaing dalam kontrak industri hulu migas atau Indonesia memang layak untuk dijadikan sebagai contoh skema rezim fiskal yang baik untuk negara tetangga. Dari hasil yang diperoleh dengan menggunakan data sintetis, Skema rezim fiskal Sistem PSC Malaysia R/C memiliki nilai keekonomian yang lebih layak jika dibandingkan dengan kedua rezim fiskal yang ada. | en_US |