Show simple item record

dc.contributor.authorMahendra, Ivan
dc.date.accessioned2024-04-05T08:48:58Z
dc.date.available2024-04-05T08:48:58Z
dc.date.issued2024-01-05
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11680
dc.descriptionPenelitian ini dilakukan pada area Blok “X”, Cekungan Sumatera Utara. Cekungan Sumatra Utara merupakan salah satu cekungan yang menghasilkan minyak dan gas bumi di Indonesia sejak tahun 1885. Cekungan ini memiliki struktur geologi berupa sesar-sesar normal berarah utara – selatan membentuk graben-graben yang dapat berperan sebagai tempat akumulasi sedimen penghasil hidrokarbon. Adapun formasi batuan yang menjadi target analisis pada penelitian ini yakni Formasi Belumai dan Formasi Baong Bawah yang diduga memiliki sistem petroleum yang baik. Dengan menganalisis sebaran fasies serta lingkungan pengendapan, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko yang ada pada kedua formasi batuan tersebut.en_US
dc.description.abstractIvan Muhammad Mahendra. 101219009. Analisis Fasies dan Lingkungan Pengendapan dengan Pemetaan Common Risk Segment (CRS) Formasi Belumai dan Baong Bawah, Blok “X”, Cekungan Sumatra Utara. Penelitian dilakukan pada area eksplorasi blok "X" Cekungan Sumatra Utara, yang mana secara hipotesis memiliki graben-graben berarah utara – selatan, serta memiliki potensi hidrokarbon yang baik. Dalam sebuah proyek eksplorasi bawah permukaan, diperlukan analisis data bawah permukaan untuk mengetahui tingkat risiko pada area eksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola struktur geologi, sebaran fasies dan lingkungan pengendapan, serta menganalisis risiko sistem petroleum pada daerah penelitian. Di mana Formasi Belumai dan Baong Bawah (Miosen Awal – Miosen Akhir) sebagai target evaluasi sistem petroleum dalam pembuatan Peta Common Risk Segment (CRS). Penelitian menggunakan data seismik 2D dan 5 data sumur yang diolah menggunakan perangkat lunak. Dalam pembuatannya, dilakukan analisis struktur cekungan serta penentuan persebaran fasies dan lingkungan pengendapan dari kedua formasi. Analisis petrofisika juga dilakukan untuk membantu penentuan risiko elemen sistem petroleum yang divisualisasikan dalam peta (CRS). Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur cekungan terdiri dari sesar-sesar normal berarah utara – selatan yang membentuk graben-graben sebagai tempat akumulasi sedimen pembawa hidrokarbon. Selain itu, fasies lingkungan pengendapan pada daerah penelitian terdiri dari tiga sistem lingkungan pengendapan, yakni sistem daerah transisi yang terdiri dari fasies delta plain, delta front, prodelta, serta shoreface. Kemudian sistem laut dangkal yang terdiri dari fasies offshore dan carbonate platform. Dan sistem laut dalam yang terdiri dari fasies sub marine channel dan deep marine. Peta Common Risk Segment (CRS) yang dihasilkan dari hasil evaluasi tiap elemen sistem petroleum digabungkan menjadi Peta Composite Common Risk Segment (CCRS) yang mendemonstrasikan distribusi spasial sebaran tingkat risiko sistem petroleum target pada daerah penelitian. Di mana pada bagian tengah dan tenggara daerah penelitian yang terindikasi risiko paling rendah, dibandingkan bagian barat dan timur yang terindikasi risiko yang lebih tinggi. Hasil analisis pada penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam mengevaluasi prospek hidrokarbon serta pengambilan keputusan tahapan lanjutan dari proses eksplorasi minyak dan gas bumi area ini.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectBelumai, Baong Bawah, Struktur, Graben, Fasies, Lingkungan Pengendapan, Risiko, CRS, CCRS, Cekungan Sumatra Utaraen_US
dc.titleAnalisis Fasies dan Lingkungan Pengendapan dengan Pemetaan Common Risk Segment (CRS) Formasi Belumai dan Baong Bawah, Blok "X", Cekungan Sumatra Utaraen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record